BI Papua Siapkan Layanan Kas Keliling di 100 Titik Selama Periode Rafi 2024

Kepala KPwBI Papua, Faturachman/Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com - Momen Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) 2024, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Papua bekerjasama dengan perbankan telah menyediakan layanan penukaran uang rupiah (kas keliling), yang tersebar di 100 titik di empat provinsi tanah Papua yaitu Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Kepala Kantor Perwakilan BI Papua, Faturachman mengatakan, layanan penukaran uang ini dibuka mulai 18 Maret hingga 5 April 2024.

Adapun kebutuhan uang tunai pada periode Rafi 2024 diproyeksikan sebesar Rp1,62 Triliun atau tumbuh 16,5 persen dibanding periode Rafi tahun sebelumnya sebesar Rp1,39 triliun.

"Uang tunai yang disiapkan ini diproyeksikan akan terdistribusi melalui penarikan uang oleh perbankan wilayah Kota dan Kabupaten serta 7 wilayah kas titipan," kata Faturachman dalam acara Bincang Bincang Media yang berlangsung di kantor perwakilan BI Papua, di Kota Jayapura, Senin (18/03/2024).

Untuk layanan penukaran uang melalui kas keliling, tutur Faturachman terbagi dua yaitu kas keliling reguler dan tematik.

Layanan reguler yaitu kas keliling retail yang ditempatkan di pusat keramaian sekitar wilayah Jayapura seperti pasar hamadi, pasar youtefa, pasar sentani, pasar skouw dan beberapa pusat pertokoan/perbelanjaan lain di kawasan jalan Ahmad  Yani, Entrop dan Abepura.

Sedangkan layanan tematik, yaitu kas keliling kepada stakeholder di sekitar wilayah Jayapura, serta mobil kas keliling BI yang juga bekerjasama dengan mobil layanan perbankan di area pelabuhan Jayapura, Bandara Sentani dan pasar pasar murah.

Faturachman menjelaskan, untuk penukaran uang dibatasi maksimal Rp4 juta per orang. "Ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan masyarakat lain melakukan penukaran uang," tukasnya.

Faturachman berharap makin banyak masyarakat bertransaksi secara digital seperti menggunakan QRIS. "Karena ini merupakan cara pembayaran non tunai yang simple, efisien, dan aman," imbaunya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau berperilaku bijak dalam berbelanja sesuai kebutuhan, berhemat dan merawat rupiah, guna mendorong masyarakat untuk semakin cinta, bangga dan paham (cbp) rupiah.**