Pemprov Papua Apresiasi Serambi 2024 yang Digelar Bank Indonesia

Plt Asisten Bidang Perekonomian Sekda Papua, Suzana Wanggai bersama Kepala KPwBI Papua, Faturachman (ujung kiri) dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Samuel Siriwa simbolis menukarkan uang pecahan kecil di kas layanan keliling yang tersedia/Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com - Pemerintah Provinsi Papua memberikan apresiasi atas peluncuran SERAMBI 2024 atau Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri tahun 2024, yang digelar Bank Indonesia bekerjasama dengan Perbankan dan sejumlah stake holder terkait.

Apresiasi ini disampaikan langsung Plt. Asisten II Bidang Perekonomian Sekda Provinsi Papua, Suzana Wanggai saat hadir pada acara Kick Off SERAMBI 2024 yang digelar di lapangan otonom  Kotaraja, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu (20/03/2024) pagi.

"Pemerintah Provinsi Papua memberikan apresiasi setinggi tingginya atas terselenggaranya Kick Off Serambi 2024. Ini merupakan komitimen dan inovasi luarbiasa dari BI dan pihak perbankan, dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat untuk penukaran uang kecil di momen perayaan Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2024," ucap Suzana.

Wanita yang akrab disapa Susi ini juga mengapresiasiasi kegiatan Gerakan Pangan Murah yang merupakan kerjasama BI Papua, Baznas, Badan Pangan Nasional, Bulog dan Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pertanian.

Ini dalam rangka menjaga stabiitas pasokan dan juga harga pangan terutama dalam perayaan Hari Besar Keagaamaan Nasional (HBKN).

"Mewakili Gubernur Papua, saya mengapresiasi kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Bank Indonesia dan lainnya. Ini merupakan salah satu wujud kolaborasi kita semua dalam rangka pelayanan kepada masyarakat," ucapnya.

Sinergitas

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia  Papua (KPwBI Papua), Faturachman dalam sambutannya mengatakan, kegiatan SERAMBI 2024 adalah bentuk sinergitas BI Papua bersama perbankan dan  stakeholder terkait dalam rangka menjaga ketersediaan uang Rupiah dan ketersediaan pasokan bahan makanan, guna mendukung stabilitas perekonomian pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 1445H (RAFI 2024).

Ia menjelaskan, momen HBKN biasanya mendorong peningkatan perputaran roda perekonomian di masyarakat, karena terjadi peningkatan aktivitas arus barang dan jasa.

Peningkatan arus barang ditandai dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga seperti pangan dan pakaian. Sedangkan peningkatan permintaan jasa yang tinggi, turut didorong oleh peningkatan pengeluaran masyarakat antara lain bersumber dari THR yang cenderung mendorong peningkatan permintaan uang di masyarakat.

"Oleh karena itu untuk memastikan ketersediaan uang di masyarakat. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Papua bersama Perbankan di wilayah Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan terus berkomitmen untuk memastikan ketersediaan uang  Rupiah layak edar dengan jumlah dan pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat,"  kata Faturachman.

Hadirkan Uang Rupiah Layak Edar

Mengusung tema ”Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah”, kegiatan SERAMBI ini diharapkan dapat melengkapi kebahagiaan masyarakat di bulan suci Ramadan dan menyambut Idul Fitri 1445H dengan menghadirkan uang Rupiah layak edar dalam jumlah dan pecahan yang sesuai kebutuhan melalui layanan kas prima.

"Kegiatan SERAMBI ini juga akan dirangkai dengan edukasi Rupiah melalui Tiga pilar yaitu CINTA, BANGGA, dan PAHAM RUPIAH, agar masyarakat semakin mencintai dengan merawat Rupiah secara baik, bangga menggunakan Rupiah di setiap transaksi di wilayah NKRI, dan paham menggunakan uang Rupiah dengan bijak atau digunakan sesuai keperluan," sebut Faturachman.

Secara Nasional, untuk memenuhi kebutuhan uang tunai dalam menyambut Idul Fitri 1444 H, Bank Indonesia bersama perbankan menyiapkan uang tunai sebesar Rp197,6 triliun atau naik sebesar 4,65 persen dibandingkan dari realisasi tahun 2023.

Sementara untuk pemenuhan kebutuhan uang tunai di wilayah Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan selama momen Idul Fitri 1445H,  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua bersama Perbankan menyiapkan uang tunai layak edar sebesar Rp1,62 triliun atau naik 16,5 persen dibandingkan realisasi tahun 2023.

Uang yang disiapkan tersebut terdiri atas Uang Pecahan Besar (UPB) sejumlah Rp1,52 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp100 miliar.

Bagi masyarakat yang memerlukan Uang Pecahan Kecil, KPwBI Papua bersinergi dengan perbankan menyiapkan 100 titik penukaran yang tersebar di Provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan dan melibatkan 7 (tujuh) kas titipan Bank Indonesia yang ada  di Biak, Serui, Nabire, Timika, Wamena, Merauke dan Sorong di provinsi Papua  Barat Daya.

Khusus untuk di Kota Jayapura, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua memperkuat layanan kas melalui kegiatan kas keliling yang menyasar langsung aktivitas ekonomi masyarakat seperti di Pasar Youtefa, Pasar Hamadi, Pasar Skouw, Pasar Lama Sentani dan beberapa pusat pertokoan di daerah Entrop, Abepura, dan Koya.

Selain itu, melalui layanan kas keliling ini, Bank Indonesia juga akan membuka layanan penukaran Uang Pecahan Kecil di area Bandara, Terminal, Pelabuhan dan layanan khusus kepada instansi-instansi di Kota Jayapura dan sekitarnya.

Untuk percepatan layanan penukaran Uang Pecahan Kecil di kas keliling, masyarakat maupun instansi diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu  melalui aplikasi PINTAR di website www.pintar.bi.go.id.

Pengendalian Inflasi

"Dalam momen HBKN 2024 menyambut Idul Fitri 1445H, tidak kalah pentingnya kita juga perlu terus bersinergi untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan makanan dalam rangka mendukung pengendalian inflasi di Papua," terang Faturachman.

"Kami tentunya sangat menyambut baik dan apresiasi atas upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Papua bersama TPID Provinsi Papua melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan sekaligus mencukupi pemenuhan permintaan masyarakat selama bulan Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1445H," ucapnya.

Di akhir sambutannya, Faturachman kembali mengimbau masyarakat agar bijak berbelanja sesuai kebutuhan (tidak panic buying) dan menggunakan transaksi non tunai dalam berbelanja seperti penggunaan QRIS, uang elektronik dan digital banking.**