GNPIP Diharapkan Berdampak Positif, Tekan Inflasi dan Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Papua

Kepala BI Perwakilan Papua, Juli Budi Winantya/Humas BI Papua

KEEROM, wartaplus.com - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Juli Budi Winantya menyampaikan apresiasi atas kinerja program pengendalian inflasi di Provinsi Papua yang telah berjalan dengan baik.

Hal ini tercermin dari tingkat inflasi tahunan Provinsi Papua (dalam hal ini Kota Jayapura) pada Juni 2023 sebesar 2,87 persen, lebih rendah dari tingkat inflasi nasional sebesar 3,52 persen. Pasokan bahan pangan yang sebagian besar masih harus didatangkan dari luar wilayah Papua, menjadi salah satu faktor yang turut memberikan tekanan pada harga pangan.

Namun demikian, menurutnya, pasokan dan distribusi komoditas yang masih terbatas di tengah permintaan yang meningkat, perlu tetap diwaspadai sebagai potensi sumber tekanan pada harga pangan.

Berkaitan dengan itu, maka diperlukan sinergitas mewujudkan stabilitas harga dan ketahanan pangan di Provinsi Papua terus digaungkan.

Salah satunya yang telah dilakukan adalah, kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Papua Tahun 2023, Senin, 24 Juli 2023 lalu di Desa Arsopura, Arso 4, Kabupaten Keerom.

Kegiatan ini digelar Bank Indonesia Papua bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua, TPID Kabupaten Keerom, TPID Kota Jayapura dan TPID Kabupaten Jayapura.

“Kegiatan GNPIP Provinsi Papua, merupakan bentuk komitmen kita untuk terus melanjutkan semangat pengendalian inflasi. Upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan oleh kita bersama, melalui GNPIP di Papua diharapkan dapat terus memberikan dampak yang positif bagi masyarakat di Provinsi Papua, terutama terhadap pertumbuhan ekonomi dan menekan upaya mengendalikan laju inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Juli.

Menurutnya, inovasi dalam meningkatkan produktivitas komoditas pangan dilakukan melalui implementasi best practice digital farming pada Kelompok Tani (Poktan) Arpat Jaya Keerom.

Penggunaan perangkat sensor cuaca membantu petani dalam menentukan jadwal penyiraman dan pemupukan yang efektif.
Selain itu pemanfaatan sensor tanah dapat meningkatkan efisiensi volume penggunaan pupuk. karena menyesuaikan kondisi unsur tanah secara realtime.

Adanya peningkatan efektivitas dan efisiensi ini dapat tentunya membantu petani agar dapat lebih fokus dalam peningkatan kapasitas produksi.

Bantuan PSBI

Dalam acara ini, Bank Indonesia Papua juga menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa alat dan mesin pertanian (alsintan), sarana produksi pertanian (saprotan) dan sarana produksi perikanan kepada kelompok tani, koperasi petani, dan kelompok nelayan yang berasal dari Kabupaten Keerom, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura hingga Kabupaten Merauke.

Dorongan Upaya untuk memastikan ketersediaan pasokan juga diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman perdagangan komoditas bawang merah antara Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Mulia Bersama - Keerom dengan CV Saga Supermarket.

Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Y. Derek Hegemur mewakili Plh. Gubernur Papua menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap seluruh sinergi program pengendalian inflasi dan penguatan ketahanan pangan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah bersama Bank Indonesia.

Ia mengapresiasi seluruh OPD, kelompok-kelompok masyarakat, serta pihak lainnya yang terlibat langsung dalam berbagai upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan.

Pelaksanaan GNPIP Provinsi Papua Tahun 2023 ditutup dengan penanaman bawang merah bersama oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Pj. Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Asisten II Setda Kabupaten Keerom dan stakeholder lainnya sebagai bentuk sinergi pengendalian inflasi, serta dukungan terhadap kedaulatan pangan di Provinsi Papua.**