Pertumbuhan Ekonomi di Papua 2024 Diperkirakan Capai 5,25 Hingga 6,25 Persen

Kepala BI Perwakilan Papua, Juli Budi Winantya dalam acara Bincang bincang Media bersama para jurnalis di Jayapura, Rabu (17/01/2024)/istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com - Bank Indonesia perwakilan Provinsi Papua memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tanah Papua pada tahun 2024 mencapai 5,25 hingga 6,25 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai 3,50 - 4,50 persen, dengan target inflasi yang diharapkan lebih rendah yaitu 2,5 persen plus minus 1.

Kepala perwakilan BI Papua, Juli Budi Winantya mengatakan, perekonomian di Papua pada 2024 tentunya akan lebih baik dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berimbang, berkelanjutan dan inklusif di tahun 2024, ungkap Juli, ada dua faktor yang perlu dicapai yaitu inflasi yang rendah dan stabil serta struktur perekonomian yang kuat yang didorong dengan sinergi dan optimisme. Kemudian didukung dengan digitalisasi dan pembangunan wawasan lingkungan.

"Inflasi rendah dan stabil itu bisa dicapai melalui 4K yaitu melalui keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif. Selain itu juga melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)" ungkap Juli dalam acara Bincang bincang Media yang digelar di Jayapura, Rabu (17/01/2024).

Sumber Ekonomi Baru

Lanjut katanya, untuk memperoleh struktur perekonomian yang kuat, maka BI mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang heterogen serta mendorong sumber perekonomian yang baru baik dari sisi pelaku, sektor maupun dari sisi jenis sistem keuangannya.

"Dari sini kita akan mendapatkan sumber perekonomian baru, meningkatkan peran UMKM dan memfasilitasi berkembangnya perekonomian Syariah," paparnya.

Lalu untuk digitalisasi, BI Papua juga mendorong pembayaran yang sifatnya cepat, mudah, murah melalui transaksi non tunai seperti penggunaan QRIS.

Juli menambahkan, selama ini perekonomian di Papua, masih bergantung dari sektor pertambangan. Namun saat ini mulai banyak sumber pertumbuhan ekonomi baru, diantaranya dari sektor perdagangan, pengolahan dan transportasi yang menunjukkan tren meningkat.

"Kami ingin melihat dari sisi pelaku kita tidak hanya mendorong perusahaan maupun perusahaan pemerintah menggerakkan ekonomi, tetapi kita juga mendorong UMKM untuk bisa menggerakkan ekonomi. Juga keuangan tidak hanya yang sifatnya konvensional, namun juga keuangan syariah," terangnya.

Adapun beberapa program yang akan terus dilanjutkan di tahun 2024 diantaranya melakukan pelatihan budidaya pasca panen, pendampingan sertifikasi halal pengembangan industri kreatif, penyelenggaraan pameran, dan peningkatan produksi skala usaha digitalisasi UMKM.

"Ini adalah beberapa program kerja maupun capaian BI Papua di 2023, yang akan dilanjutkan di 2024," sebut Juli.

Sektor Tambang Penyumbang Terbesar

Sementara itu menyoal pertumbuhan ekonomi di 2024 yang diyakini akan meningkat, Juli membeberkan, tentunya dari sektor utama tambang yang akan meningkat pada 2024 dibanding 2023. Dimana pada 2023, terjadi bencana banjir di area pertambangan PT.Freeport sehingga menyebabkan turunnya jumlah produksi.

"Untuk itu pada 2024, jika semua lancar berjalan seperti biasa maka ada peningkatan dari sisi tambang," bebernya.

Lalu faktor mobilitas masyarakat yang cukup tinggi seiring dengan pelaksanaan pemilu dan pemilukada serentak.

"Pasti akan banyak belanja dari para caleg untuk kampanye, sehingga ini akan mendorong perekonomian bertumbuh," sambungnya.

Lalu sektor-sektor unggulan seperti perikanan, pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif yang juga dipastikan akan bertumbuh di tahun 2024.**