Penuhi Janji, Bupati Puncak Jaya Resmikan Empat Gereja GIDI di Tingginambut

Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM menggunting pita peresmian gereja GIDI Tingginambut, Sabtu (27/11)/Andi Riri

MULIAwartaplus.com - Bupati Puncak Jaya, Dr.Yuni Wonda S.Sos, SIP, MM akhirnya memenuhi janjinya kepada masyarakat Tingginambut untuk membangunkan gereja yang representatif. Janjinya ini ia sampaikan saat kampanye maju Pilkada pada 2017 lalu.

Tidak tanggung tanggung, sebanyak empat gereja telah dibangun dan ia resmikan sekaligus penggunaannya pada Sabtu (27/11).

Empat gereja tersebut yaitu gereja jemaat GIDI Tingginambut, Melekom, Monia dan Bigirage serta Aula Titigura.

"Gereja Tingginambut ini merupakan gereja induk yang sudah sangat lama. Waktu saya datang kampanye kesini, saya janji untuk bangun gereja ini. Dan hari ini sesuai dengan perjanjian, saya sudah lakukan pengguntingan pita peresmian gereja sekaligus dengan tiga gereja lainnya," kata Bupati kepada wartawan usai peresmian.

Sebelum meresmikan gereja, Bupati yang didampingi Forkopimda dan pejabat Pemda serta pimpinan TNI Polri dan sejumlah perwakilan elemen masyarakat juga menyerahkan secara simbolis satu unit rumah kepada Telangga Gire, mantan anak buah Goliat Tabuni yang merupakan Panglima tertinggi TPN/OPM bermarkas di Tingginambut.

"Selama kepemimpinan kami, kebijakan yang dibuat itu langsung menyentuh masyarakat. Salah satunya keinginan masyarakat untuk memiliki gereja. Selain itu kita juga sudah bangun ruas jalan, rumah sehat yang semuanya sesuai dengan aspirasi masyarakat," tutur Bupati Yuni.

Pengalungan adat kepada Bupati Puncak Jaya saat tiba untuk meresmikan gereja Tingginambut

Setiap terobosan pembangunan yang dilakukan Bupati Yuni di masa kepemimpinannya tidak terlepas dari sinergitas yang selalu terjalin baik dengan aparat keamanan TNI Polri, seluruh elemen masyarakat dan tentunya dengan gereja.

"Selaku Bupati saya selalu jaga hubungan baik dengan jajaran TNI Polri, baik dengan Kapolres, Dandim, para Komandan Satuan Tugas, kita bersinergi dengan gereja dan seluruh elemen masyarakat," akunya.

"Tentunya kebijakan yang kita lakukan bukan cari keuntungan tapi bentuk keberpihakan kepada masyarakat," sambungnya.

Bupati Yuni berharap dengan adanya gereja yang representatif, masyarakat Tingginambut bisa banyak datang beribadah ke gereja untuk mendengarkan firman Tuhan dan menjalankannya dalam kehidupan sehari hari.

"Bisa hidup benar, tidak lagi melakukan tindakan tindakan yang melanggar firman Tuhan dan melanggar aturan hukum yang berlaku di negara kita," harapnya.

Lanjut Bupati, saat ini wilayah Puncak Jaya terlebih khusus Tingginambut yang dulunya sering terjadi konflik, sekarang telah aman dan kondusif. Oleh karena itu ia berharap masyarakat bisa menjaga situasi ini dan tidak terprovokasi dengan oknum oknum tidak bertanggung jawab yang datang ke Puncak Jaya yang sengaja ingin membuat suasana tidak aman. 

"Makanya saya melarang keras orang kasih sambutan dimana mana wilayah Puncak Jaya jelang 1 desember yang orang bilang berbahaya (Hut OPM). Disini saya mau nyatakan tanggal 1 itu adalah hari kita menjemput kelahiran putra kudus Yesus Kristus, sehingga tidak ada lagi isu isu papua merdeka atau apalah," tegas Bupati.  

Sementara itu mewakili gereja, Wakil Ketua GIDI Klasis Yamo, Pdt. Yonas Enumbi menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah Puncak Jaya khususnya Bupati yang selalu memperhatikan gereja.

"Kami gereja tidak punya uang untuk membangun, bersyukur Bupati sangat perhatian dan membantu kami untuk membangun gereja ini," ucapnya.**