Tokoh Adat Dukung Jokowi dan Tomi Soeharto di Pemilu Mendatang

Calon anggota Dewan perwakilan Rakyat Republik Indonesis (DPR RI) Hutomo Mandala Putera (Tomi Soeharto) baju orange saat menghadiri Temu Adat di Kabupaten Merauke beberapa waktu lalu/Istimewa

JAYAPURA – Tokoh Adat Kabupaten Jayawijaya dan Merauke sepakat mendukung dan memenangkan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, Joko Widodo dan Kiai Ma’ruf Amin serta Calon anggota Dewan perwakilan Rakyat Republik Indonesis (DPR RI) Hutomo Mandala Putera ( Tomi Soeharto) pada Pemilu 17 April mendatang.

Hal tersebut tertuang dalam komitmen bersama saat dinyatakan dalam rangkaian acara adat di dua kabupaten di Papua, beberapa waktu lalu.

Ketua Panitia Temu Adat LMA se-Provinsi Papua, Herman Doga, mengungkapkan kegiatan Temu Adat yang mengangkat tema, “Pacu Bersama Jantung Papua untuk NKRI” diikuti tokoh adat dari 29 Kabupaten dan 1 Kota di Papua.

“Dalam kegiatan itu kami perwakilan dari tokoh adat berkomitmen berkomitmen untuk mendukung dan memilih Sdr. Hutomo Mandala Putera pada Pemilu 2019 nanti serta memenangkan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1 Joko Widodo dan Kyai Ma’ruf Ami,” ungkapnya melalui rilis yang diterima, Rabu (6/3) malam.

Ia menjelaskan, komitmen Politik itu berdasarkan pemikiran yang luas dan dalam dari para tokoh adat yang ada di Papua yang mewakili masyarakat.

“Para tokoh datang dengan kepercayaan masyarakat dan itu merupakan perntayaan masyarakat untuk mengharapkan perubahan yang lebih baik lagi di Papua khususnya bagi masyarakat adat yang ada di provinsi Papua,” jelasnya.

Sementara itu Ketua LMA Marind Animha Kabupaten Merauke, Frederikus Wanim Mahuze, menyampaikan dengan adanya temu kengen ini maka ada aspirasi rakyat yang di sampaikan melalui wadah dalam pertemuan yang dilaksanakan, mengingat sejauh ini suara masyarakat adat melalui para tokoh jarang didengarkan pemerintah.

 “Enam belas tahun lamanya kami mendambakan adanya Rumah Adat untuk mengangkat harkat dan martabat. Selama ini kami bicara tapi tidak pada tempatnya,” ujar Mahuze.

“Dengan adanya rumah ada maka kami secara pribagi dan mewakili masyarakat adat yang ada di Papua akan terus mendukung proses pembangunan yang ada di Papua bahkan akan menjaga kedaulatan NKRI,” jelasnya.

Kemauan para Tokoh Adat untuk berkumpul dan bermusyawarah sekaligus bermufakat dalam momentum Politik 2019 ini, mengundang perhatian pakar sosial nasional. Prof. Dr. Bambang Saputra, SH., MH, pemerhati daerah terpencil.

 “Ini gebrakan yang sangat luar biasa. Di sana ada perbedaan-perbedaan, terutama tentang pilihan Pilpres dan Pileg, tapi mereka bersatu dalam proses dukungan yang mencerminkan negara kita adalah negara demokrasi. Orang Papua sangat demokratis dalam pilihan politiknya,” ungkap Prof. Bambang.

Lanjutnya, Pembangunan Infrastruktur, terutama Infrastruktur Trans Papua di Provinsi Papua dan Papua Barat, merupakan penerapan Program Strategis Pemerintahan Joko Widodo yang dinamakan Nawacita. “Ini karya nyata seorang anak bangsa, sehingga layak dipilih kembali menjadi Presiden!” tegas Prof. Bambang.

Dirinya menjelaskan Jilid I Nawacita, dimaksudkan adalah Program Strategis Periode Pertama Bapak Jokowi dan Bapak Jusuf Kalla, akan diteruskan dalam Nawacita Jilid II dalam Pemerintahan Joko Widodo dan Kyai Ma’ruf Amin, mulai 2019 sampai 2024 mendatang. “Karena itu, pantaslah jika orang Papua hendak berterimakasih sekaligus menyatakan dukungannya bagi Pak Jokowi dalam Pemilu 17 April nanti,” jelas Prof. Bambang, saat meninjau gedung baru Kantor LMA Marind Anim Ha Kabupaten Merauke. *