Pangdam Cenderawasih Soroti Prajurit Suka Bergaya Rambut Aneh, Dansatnya Kena Semprot

Apel Dansat terbesar Kodam Cenderawasih berlangsung di Rindam IFar Gunung Sentani Kabupaten Jayapura, Selasa (5/3)/Andi Riri

JAYAPURA - Berbadan tegap dibalik seragam loreng dengan rambut cepak, sudah menjadi ciri khas seorang prajurit TNI. Namun apa jadinya jika kita menemui seorang prajurit yang berpenampilan nyeleneh dengan gaya dan warna rambut tak beraturan. Pastinya yang ada di pikiran kita, apakah penampilan prajurit tersebut dalam rangka tugas (penyamaran) ataukah memang tidak disiplin dalam berpenampilan.

Hal itulah yang kemudian menjadi sorotan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring saat apel Dansat terbesar Kodam XVII/Cenderawasih, yang berlangsung di Aula Serba Guna Rindam Cendarawasih di Ifar Gunung Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (5/3) pagi.

Terkait penampilan prajurit yang tidak disiplin tersebut, Pangdam Yosua menilai ini bagian dari kurangnya fungsi kontrol dari para Komandan Satuan (Dansat) dalam melakukan pembinaan satuan terutama di lingkungan Batalyon baik Danyon (Komandan Yonif), Danki (Komandan Kompi) hingga Danton (komandan peleton) 

"Di Batalayon saya lihat kalian ini di daerah operasi (Papua) tetapi kenapa tentara rambutnya aneh aneh. Bagaimana peran dansat kok bisa anak buahnya kayak begitu. Yang jelas kalian fungsi kontrol gak ada, kalian tidak bisa jadi panutan. Jadi komandan gak menggigit , kemapanan pemimpin tidak baik. Kalau kalian mampu memimpin satuan, ada dan tidak adanya kamu (sebagai dansat). Dimanapun kau lepas anak buahmu, kalau dia disiplin itu artinya kalian mapan dan mampu," kata Pangdam dengan nada tinggi

"(Prajurit berambut gondrong) bertugas untuk penyamaran itu adalah tugas sendiri, sementara mereka yang bertugas bukan dari intelijen maupun teritorial dan lain sebagainya, maka yang dituntut adalah kerapihan. Sebab laki laki berambut pendek tentunya itu lebih terlihat rapih dan bagus," sambungnya.

Pembinaan Kurang 

Menurut Pangdam, naluri tempur pasukan kodam cenderawasih sangat kurang. Hal ini disadarinya akibat pembinaan satuan (binsat) yang tak berjalan baik dampak dari banyaknya kegiatan protokol yang menyedot aktivitas dan pemikiran dari para Dansat sehingga mengorbankan aktivitas yang lain.

Oleh karenanya melalui kegiatan apel dansat ini, diharapkan para pemimpin di lapangan khususnya untuk para Danyon, Danki, Danton dapat semakin baik. Karena diketahui Papua sangat variatif baik manusianya, geografisnya sehingga dibutuhkan pemimpin yang mempunyai keberanian, dan kecepatan berpikir dalam mengambi keputusan.

Kegiatan apel dansat yang diikuti oleh Kasdam Cenderawasih, Brigjen TNI Irham Waroihan, para pejabat utama Kodam Cenderawasih, para Pamen Ahli, para Danrem, Dandim, Danyon beserta jajaran mengusung tema "Melalui apel Dansat Kodam Cenderawasih TA.2019, kita wujudkan militansi dan profesionalitas prajurit dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD".

Adapun sasaran dari kegiatan ini antara lain; 

-Terwujudnya ide atau pemikiran baru para komandan satuan untuk memecahkan permasalahandi satuan guna mendukung pencapaian tugas pokok

- Terwujudnya soliditas dan pemahaman kepemimpinan lapangan para komandan satuan

- Terwujudnya kesamaan dalam pemahaman kepemimpinan tentang kebijakan pimpinan kodam cenderawasih guna menjamin operasional satuan serta meningkatkan profesionalitas komandan satuan.