Dinas Kesehatan Provinsi Papua Temukan 69 Kasus DBD, 2 Meninggal

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum/Andy

JAYAPURA-Dinas Kesehatan Provinsi Papua menemukan sedikitnya 69 kasus Demam Berdarah (DBD) di Papua sejak minggu pertama hingga minggu ketiga Januari 2019, dan hingga saat ini tercatat 2 orang anak meninggal dunia.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum yang ditemui di Kota Jayapura mengatakan, penyebaran penyakit Demam Berdarah (DBD) ini ditemukan di 6 kabupaten, yakni Kabupaten Asmat, Boven Digoel, Merauke, Nabire, Biak Numfor, dan Kota Jayapura.

“Tercatat di Asmat 10 kasus, Biak Numfor 25 kasus dengan 2 kematian, Boven Digoel 16 kasus, Merauke 13 kasus, Nabire 3 kasus, dan Kota Jayapura 3 kasus. Penyebaran demam berdarah ini terbilang cepat karena enam kabupaten ini adalah kabupaten endemis demam berdarah,” kata dr. Aaron Rumainum saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/1) siang.

Ia menjelaskan, dari total 69 kasus yang ditemukan, rata-rata terjadi pada anak-anak. “ Yang paling rentan terkena demam berdarah yakni anak-anak. Sementara orang dewasa jarang terjadi karena daya tahan tubuhnya akan menolong sehingga tidak akan terkena demam bendahara,” terangnya.

Untuk mencegah DBD terus berkembang, Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah memerintahkan dinas kesehatan kabupaten setempat untuk melakukan foging secara menyeluruh di area-area yang menjadi titik rawan penyebaran demam berdarah.

“Fogging sudah dilakukan, pengiriman dari dinas kesehatan ke kabupaten menggunakan pesawat Hercules ke kabupaten-kabupaten yang terkena demam berdarah,”ujarnya.

Selain itu, dinas kesehatan menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M.

“Kita minta warga untuk melakukan 3M, yakni, menguras dan menyikat tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan menutup rapat tempat penampungan air,”tuturnya.

Selain enam kabupaten tersebut, Aaron menyebut bahwa terdapat empat kabupaten berpotensi terjadi penyebaran demam berdarah. “Ada 4 kabupaten yang berpotensi, yakni, Kabupaten Jayapura, Supiori, Yapen, dan Kabupaten Mappi,”sebutnya. *