Zakius Degei: Kembalikan Kejayaan KNPI Papua Seperti Masa Lampau

Zakeus Degey menyerahkan berkas pencalonan kepada tim Stering Commite (SC) di kantor KNPI Papua/Andi Riri

JAYAPURA, - Zakeus Degei ST, menjadi pendaftar pertama yang akan bertanding dalam bursa pemilihan Ketua DPD KNPI Provinsi Papua periode 2018 -2021. Dengan diantar oleh tim pendukungnya, Zakius mendaftar di kantor KNPI Papua, jalan Ahmad Yani Kota Jayapura, Rabu (26/9) siang. Kedatangan Zakeus dan rombongan diterima langsung oleh Suddin Rettob selaku ketua Stering Commite (SC) bersama tim.

Setelah berkas pencalonan diserahkan ke tim sekertariat, selanjutnya dilakukan verifikasi awal. 

"Sementara aman, tidak ada  masalah nanti dari tim sekertaris yang memberikan kepada SC untuk verifikasi selanjutnya," ujar Ketua SC, Suddin Rettob.

Menurut dia, verifikasi yang dilakukan masih bersifat sementara karena masih berupa data awal. Semisal persyaratan dukungan DPC kabupaten dan OKP, menurut Suddin telah memenuhi ketentuan. 

"Meski begitu kami akan menverifikasi lebih detail lagi terkait OKP yang mendukung apakah terdaftar atau tidak,"akunya.

Adapun pendaftaran dibuka sejak hari ini, Rabu 26 september hingga 29 September mendatang.

Persoalan Internal

Sementara itu, Zakius Degey kepada wartaplus.com usai mendaftar mengemukakan alasan dirinya maju sebagai calon Ketua KNPI Papua

Diakui pria kelahiran 22 Oktober 1981 di salah satu kampung terpencil di Kabupaten Puncak Jaya ini, ada yang hilang dalam tubuh KNPI Papua saat ini. Dia pun menguraikan berbagai persoalan internal dalam tubuh KNPI saat ini antara lain: 

1.KNPI diharapkan sebagai wadah berhimpun OKP agar menciptakan koordinasi & komunikasi secara Internal & keterkaitan fungsional OKP & Potensi pemuda lainnya untuk bersinergi membangun bangsa. 

"Namun kenyataannya, KNPI Papua tidak sanggup mengemban eksistensinya secara maximal sebagai wadah berhimpun kepemudaan yang pluralis, karena kepengurusannya mengakomodir sekelompok pemuda tertentu saja, yang cenderung menjadikan KNPI sebagai batu loncatan untuk mencapai kepentingan politik sesaat & berjangka pendek," ujar Zakeus

2.  KNPI diharapkan sebagai laboratorium kader bangsa yang memiliki tanggungjawab dalam mempersiapkan proses regenerasi untuk mengembangkan kader-kader bangsa agar menjadi calon pemimpin bangsa, Namun realitasnya, KNPI tidak sanggup memposisikan diri sebagai lembaga independen, karena terlanjur terkooptasi oleh kekuasaan & menjadi organisasi "plat merah" sehingga KNPI hanyalah menjadi alat perpanjangan cap stempel kekuasaan, sehingga tidak sanggup lagi memperjuangkan kepentingan rakyat & bangsanya. 

3.  KNPI sebagai forum komunikasi komponen kepemudaan untuk mengartikulasikan, mendinamisasikan & memfasilitasi seluruh aspirasi kepemudaan untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan pemuda, serta melaksanakan kegiatan kegiatan berdasarkan program nyata sesuai keahlian/keterampilan, namun realitasnya KNPI tidak sanggup lagi melakukan peran & fungsinya sebagaimana mestinya, karena dalam pelaksanaan programnya tidak mampu membedakan program program OKP yang berhimpun didalamnya, sehingga KNPI cenderung telah berubah wujud menjadi "OKP kesekian". 

4.  KNPI diharapkan sebagai wadah representasi pemersatu pemuda Indonesia yang pluralis & berwawasan kebangsaan, berupaya mendorong dinamisasi & menciptakan kondisi kehidupan sosial kemasyarakatan yang harmonis, berkeadilan untuk mensejahterakan bersama dalam bingkai NKRI namun realitasnya kehilangan nyali, militansi dalam melakukan perubahan & pembaharuan, cenderung menunjukan sikap elitis yang populis & eksklusif yang jauh dari masyarakatnya sehingga muncul kesan di masyarakat KNPI "dibubarkan" saja

Bergerak dari keprihatinan itulah, Zakeus yang merupakan pengurus KNPI Papua dua periode merasa turut berkewajiban untuk membenahi segala hal yang hilang tersebut.

"Saya ingin kembalikan kejayaan KNPI seperti di masa yang lalu. Saya pikir ada yang hilang, sehingga bagaimana bisa mengembalikan itu, bagaimana tujuan dan fungsi KNPI seperti apa. Saya ingin KNPI Papua menjadi tempat laboratoriumnya para kader pemuda, tempat berhimpunnya pemuda sebagai penyambung lidah aspirasi rakyat, mempererat kerukungan bangsa dan mempertahankan NKRI," ujarnya.

Zakeus yang merupakan pemuda asli suku Mee dan merupakan anak dari seorang guru di Puncak Jaya ini dalam pencalonannya mengusung visi Kepemimpinan,"Kembalikan Kejayaan KNPI Papua sebagai wadah berhimpun & pemersatu pemuda Indonesia, persemaian pemimpin & laboratorium kader bangsa yang berkualitas".

"Saya mengajak semua Pemuda pemudi Papua agar kita bermimpi tentang masa depan KNPI PAPUA yang diinginkan bersama agar diperjuangkan menjadi visi kita bersama,"ajaknya.*