Pendeta. M.P.A. Maury Resmi Pimpin PGGP Papua 2025-2027

Pdt. M.P.A. Maury Resmi Pimpin PGGP Papua 2025-2027/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP) resmi melantik kepengurusan baru periode 2025-2027 dalam acara serah terima jabatan dari Ketua Umum sebelumnya, Mgr. Dr. Yanuarius Teofilus Matopai You, kepada Pdt. M.P.A. Maury, S.Th.

Acara berlangsung penuh hikmat di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Parakletos Angkasapura, Kota Jayapura, Sabtu (1/11/2025), dengan mengusung tema “Estafet Pelayanan” Bersatu dalam Panggilan Tulus dan Kasih (I Korintus 12:4-7,12).

Kegiatan diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin langsung oleh Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You dan diikuti oleh para pengurus PGGP serta jemaat GPdI Parakletos.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kapolda Papua, Perwakilan Pangdam XVII/Cenderawasih, Kapolresta Jayapura Kota, serta perwakilan dari berbagai denominasi gereja dan lembaga keagamaan di Papua.

PGGP merupakan wadah komunikasi dan kebersamaan bagi para pemimpin gereja di Tanah Papua yang berfungsi mempererat solidaritas, kesetiakawanan, dan pelayanan lintas denominasi. Memasuki periode ke-13, PGGP menegaskan komitmennya untuk menjalin hubungan harmonis dengan pemerintah, TNI/Polri, lembaga adat, dan komunitas lintas agama.

Ketua Umum PGGP Papua yang baru dilantik, Pdt. M.P.A. Maury, S.Th menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan untuk memimpin organisasi ini.

“Pertama-tama saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus. Semua yang terjadi hari ini merupakan karya Roh Kudus yang memampukan kita untuk terus melayani,” ujarnya dalam sambutan pelantikan.

Ia menegaskan, dalam 30 hari ke depan, pengurus PGGP akan menyusun program kerja strategis, salah satunya menjadikan PGGP sebagai badan berbadan hukum agar dapat menjalankan pelayanan secara lebih terkoordinasi dan profesional.

“PGGP bukan hanya forum, tapi sebuah lembaga yang hadir secara nyata dalam kehidupan gereja dan masyarakat. Kami juga akan membangun kerja sama erat dengan Pemerintah Provinsi Papua, MRP, serta unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, dan TNI/Polri dalam mengembangkan program pelayanan,” jelas Pdt. Maury.

Dalam arahannya, Pdt. Maury menekankan pentingnya peran gereja sebagai jembatan kasih dan pemersatu bagi semua lapisan masyarakat.

“Biarlah gereja menjadi jembatan bagi masyarakat dalam semua lini, budaya, dan posisi. Kita tidak boleh memandang suku, latar belakang, atau denominasi. Semua gereja di Papua harus bergandengan tangan,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa semangat kebersamaan harus meluas hingga lintas agama.

“Kepada saudara-saudara kita Muslim, Hindu, Buddha, dan agama lainnya, mari kita bersatu menjaga kamtibmas, mempertahankan persatuan, dan membangun Papua yang damai. Gereja bekerja sama dengan pemerintah, dan pemerintah bekerja sama dengan masyarakat untuk kemuliaan nama Tuhan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PGGP periode 2023-2025, Mgr. Dr. Yanuarius Teofilus Matopai You, dalam sambutan perpisahannya menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh pihak yang telah mendukung pelayanan PGGP selama dua tahun terakhir.

“Selama masa bakti kami, PGGP telah berupaya menjadi wadah komunikasi, persekutuan, dan pelayanan bagi gereja-gereja di Tanah Papua. Kami terlibat dalam penguatan dialog antarumat beragama, pendampingan isu hukum dan HAM, pelayanan kerohanian, hingga pengelolaan keuangan yang transparan,” ungkapnya.

Ia mengakui masih terdapat sejumlah tantangan ke depan, terutama penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pelayanan gereja di tengah dinamika sosial dan spiritual Papua.

“Kami berharap kepengurusan baru dapat melanjutkan langkah ini dengan semangat kasih Kristus. Mari terus menghidupi visi PGGP: bersekutu, bersaksi, dan melayani dalam terang kasih Kristus,” pungkas Mgr. Yanuarius.

Dengan pelantikan ini, PGGP Papua periode 2025-2027 diharapkan semakin memperkuat sinergi antara lembaga keagamaan dan pemerintah dalam mewujudkan Papua yang aman, damai, dan sejahtera.

Melalui semangat Estafet Pelayanan, para pemimpin gereja diharapkan mampu menjaga keutuhan iman sekaligus berkontribusi aktif dalam pembangunan manusia dan sosial di Tanah Papua.*