Pesta Rakyat, Matius Fakhiri Dan Aryoko Rumaropen Disambut 5 Wilayah Adat 

Pesta Rakyat yang diawali dengan ibadah dihalaman kantor gubernur dihadiri ribuan masyarakat. Gubernur Matius Fakhiri dan Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen disambut dengan  prosesi adata dari Mamta, Saireri, Mee Pago, La Pago, dan Anim Ha/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Pesta Rakyat yang diawali dengan ibadah dihalaman kantor gubernur dihadiri ribuan masyarakat. Gubernur Matius Fakhiri dan Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen disambut dengan  prosesi adata dari Mamta, Saireri, Mee Pago, La Pago, dan Anim Ha.

Prosesi adat yang dimulai dari kediaman Gubernur Papua di bayangkara disambut dengan tradisi adat Awyu inanwatan kemudian perjalanan dilanjutkan ke Ruko Dok 2 untuk bergabung dengan Wakil Gubernur Papua disambut dengan adat La Pago Mepago kemudian melewati venue dayung disambut oleh Adat Saireri kemudian dihantar masuk halaman Kantor Gubernur Papua.

Tidak sampai disitu pasangan Gubernur dan Wagub Papua saat tiba di halaman Kantor Gubernur diterima oleh prosesi Adat Tabi.

Dari Tabi,Gubernur dan Wagub Papua diarak kelangsungan utama untuk melakukan Launching pengguna starlink di 250 lokasi kabupaten kota jayapura.

Pesta Rakyat Papua 2025, sebuah perayaan yang menandai awal kepemimpinan baru di Bumi Cenderawasih.

Dari pengamatan media,Jumat (31/10/2025) di lapangan sejak pagi, ribuan warga sudah memadati lokasi, mengenakan busana tradisional dan membawa bendera daerah. Tabuhan tifa, nyanyian adat, dan sorak-sorai menggema di udara saat rombongan Gubernur dan Wakil Gubernur tiba.

Dalam prosesi penyambutan, perwakilan dari masing-masing wilayah adat memberikan simbol-simbol adat — noken, tombak, dan kapak batu sebagai tanda penerimaan dan kepercayaan rakyat Papua kepada kedua pemimpin mereka.

Gubernur Papua dan Wagub Papua menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih  atas sambutan adat yang diberikan kepadanya

 Ia menegaskan komitmennya bersama Wakil Gubernur untuk memimpin dengan semangat pelayanan dan keadilan bagi seluruh wilayah Papua.

Acara penyambutan kemudian dilanjutkan dengan ibadah dalam bentuk Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR).

Penyambutan adat ini menjadi simbol kuat dari harapan baru rakyat Papua bahwa di bawah kepemimpinan baru, seluruh wilayah adat akan bersatu untuk menapaki jalan pembangunan dengan tetap menjunjung tinggi nilai budaya dan identitas Papua.*