Kepala Suku Besar Kabupaten Paniai Serukan Pesan Perdamaian dan Himbauan Kamtibmas

Kepala Suku Besar Kabupaten Paniai, Melianus Yumai/Istimewa

PANIA,wartaplus.com – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80 pada 17 Agustus 2025 mendatang, tokoh adat yang juga merupakan Kepala Suku Besar Kabupaten Paniai, Melianus Yumai menyampaikan seruan moral dan himbauan kepada seluruh masyarakat agar menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kabupaten Paniai.

Bertempat di kediaman pribadi Melianus Yumai di Kampung Enarotali, Melianus menyatakan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam menjaga kedamaian serta mendorong masyarakat adat agar tidak terlibat dalam konflik maupun tindakan-tindakan yang mengganggu stabilitas daerah, terlebih dalam momentum nasional seperti perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Dalam pernyataannya, Melianus Yumai menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan dan tidak terpancing oleh isu-isu provokatif yang berasal dari luar wilayah Paniai, khususnya di wilayah Meepago yang beberapa waktu terakhir kerap diwarnai dengan dinamika sosial yang cukup sensitif. Ia menyampaikan bahwa menjaga ketenangan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat, termasuk tokoh adat dan pemuda.

“Saya Melianus Yumai, selaku Kepala Suku Besar Kabupaten Paniai menghimbau kepada seluruh masyarakat Paniai agar tetap menjaga kamtibmas di sini jelang pelaksanaan perayaan HUT RI ke-80 tahun di Kabupaten Paniai. Kita jangan mudah terprovokasi oleh kejadian-kejadian yang terjadi di wilayah Meepago karena dapat merugikan diri kita sendiri. Untuk itu saya berharap kita bersama-sama menjaga kamtibmas di Kabupaten Paniai,” ungkapnya.

Melalui himbauan ini, Kepala Suku Besar juga berharap agar seluruh kepala-kepala suku lain yang tersebar di berbagai distrik dalam wilayah Kabupaten Paniai ikut berperan aktif dalam menyampaikan pesan yang sama kepada komunitas adat masing-masing. Menurutnya, kekuatan masyarakat adat dalam menjaga harmoni sosial sangat penting, terutama di tengah kondisi yang masih rawan akan penyebaran informasi palsu (hoaks), provokasi, dan ajakan kekerasan yang beredar di media sosial maupun dari pihak-pihak luar yang tidak bertanggung jawab.

Himbauan ini menjadi salah satu upaya preventif berbasis kearifan lokal untuk menciptakan suasana kondusif selama masa persiapan hingga puncak peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Kehadiran dan peran tokoh adat seperti Melianus Yumai mencerminkan bahwa stabilitas keamanan tidak hanya bergantung pada pendekatan struktural, namun juga membutuhkan dukungan moral dan komitmen kolektif dari seluruh elemen masyarakat.