Belum Sepakat Pembagian Sistem Noken, Dua Kelompok Warga di Nduga Kembali Bentrok

Kapolres Nduga, AKBP V.J. Parapaga, S.I.KAKBP V.J. Parapaga, S.I.K turun langsung bernegosiasi dengan dua kubu warga yang terlibat bentrok/Humas Polda Papua

JAYAPURA, wartaplus.com – Gegara belum adanya titik temu terkait pembagian hak suara yang menggunakan sistem noken pada pemilu lalu, dua kelompok warga di Kenyam, Nduga, Papua Pegunungan kembali terlibat bentrok, pada Sabtu (23/03/2024) sore.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom. menjelaskan pertikaian antara kedua kelompok massa pendukung Ketua DPRD Kabupaten Nduga, Ikabus Gwijangge dengan Kepala Distrik Geselema, Lenanus Wandikbo adalah yang keempat kalinya terjadi.

Pertikaian pertama terjadi sehari pasca pencoblosan pada Kamis, 15 Februari lalu,  lalu berlanjut keesokan hari, Jumat 16 Februari 2024, kemudian Senin 4 Maret, dan kembali berlanjut hari ini.

Kapolres Nduga AKBP V.J. Parapaga, S.I.K saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan tegas terukur dengan menembakan gas air mata ke arah dua kelompok tersebut dan mengimbau untuk segera membubarkan diri.

“Konflik ini hanya melibatkan Distrik Geselema dan antara keluarga sendiri (pertalian darah) kekerabatan, antara kedua Kelompok masyarakat,” ungkap Kapolres.

Ia juga menyampaikan, pasca terjadinya pertikaian personel gabungan terus melakukan patroli di sekitaran lokasi kejadian mengantisipasi bentrokan susulan.

Pihak Kepolisian juga telah melakukan pendekatan kepada para tokoh-tokoh di Nduga untuk membantu meredam kedua kelompok tersebut.

“Situasi saat ini terpantau aman dan kondusif, hal ini tak lepas dari kerjasama dan sinergitas bersama untuk menjaga situasi tersebut tetap terjaga dengan baik,” aku Kapolres.

Ia berharap situasi yang kondusif ini dapat terjaga dan stabil sehingga aktifitas masyarakat dapat berjalan dengan baik dengan normal. Pihak keamanan akan terus berupaya menjalin komunikasi bersama kedua kubu yang bertikai.

“Sehingga kedepannya komunikasi yang telah dibangun dapat membuahkan hasil baik sehingga kedua kelompok massa dapat bertemu untuk musyawarah dan melakukan perdamaian serta tidak ada korban jiwa dalam pertikaian tersebut,” ungkapnya.

“Kami juga terus memberikan himbauan agar kedepannya masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memecah perdamaian yang telah kami upayakan tersebut, mari berdamai demi kesejahteraan masyarakat kita semua," tambahnya.**