Konflik Sosial Akibat Pemilu Terus Berlanjut di Kenyam Nduga, Ini Langkah Tegas Aparat Keamanan

Aparat gabungan Polri dan TNI melakukan penyitaan alat perang busur dan panah dari dua kelompok yang bertikai di Kenyam, Nduga/Humas Polda Papua

JAYAPURA, wartaplus.com – Konflik sosial akibat Pemilu Legislatif yang terus berlanjut hingga kini di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Tengah, membuat aparat keamanan setempat mengambil langkah tegas.

Pada Jumat (12/04/2024) lalu,  personil Polres Nduga bersama Satgas Ops Damai Cartenz dan Satgas TNI melakukan tindakan penyitaan alat-alat perang dari kedua kelompok yang terlibat konflik.

Kapolres Nduga, AKBP V.J. Parapaga, S.I.K, dalam keterangannya menuturkan penyitaan sejumlah alat perang dari kelompok Lenanus Wandikbo dan Tarni Wandikbo.

“Alat perang yang disita antara lain 99 busur, 802 anak panah, 5 parang, 3 senapan angin, 1 pompa angin, 13 tameng rakitan, dan 1 kantong amunisi senapan angin,” sebut Kapolres.



Ia menjelaskan, bahwa konflik antara kedua kelompok sebenarnya telah dianggap selesai pada 6 April lalu, yang ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan dan perjanjian damai. Namun, hingga saat ini, kelompok yang dipimpin oleh Tarni Wandikbo belum menandatangani perjanjian damai tersebut.

“Sementara itu, situasi keamanan di sekitar Kenyam dilaporkan aman terkendali, dengan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, proses pendalaman masih dilakukan untuk memastikan tidak adanya luka-luka dalam kejadian tersebut,” jelasnya.

Menurut Kapolres, konflik sosial di Nduga merupakan salah satu tantangan serius bagi keamanan dan stabilitas di daerah tersebut.

Penyitaan alat perang ini diharapkan dapat mengurangi potensi konflik dan memulihkan perdamaian di wilayah tersebut.**