SMF Salurkan Dana Pembiayaan KPR Rp 1,5 T Kepada Bank BJB

Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo melakukan foto bersama dengan Direktur Keuangan bank bjb dan staff/Istimewa

JAKARTA,- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF memberikan  Pembiayaan bagi penyaluran KPR sebesar Rp 1,5 Triliun kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia, yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Jawa  Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB).

Realisasi pinjaman dilakukan dengan Penandatanganan perjanjian yang dilakukan oleh Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo dan Direktur Keuangan bank bjb, Nia Kania bersama Direktur Ritel dan Konsumer bank bjb, Suartini, di Kantor Pusat bank bjb, Menara bank bjb, Bandung.

Dalam kerjasama tersebut SMF mengalirkan pembiayaan ke sektor perumahan senilai Rp1,5 triliun kepada bank bjb. Ini merupakan fasilitas kedua yang di salurkan SMF kepada bank bjb, dimana sebelumnya senilai Rp 200 miliar telah disalurkan pada Desember 2017.

 

Direktur SMF, Heliantopo mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan komitmen SMF dalam mendukung Program Satu Juta Rumah, melalui penyaluran pinjaman untuk perluasan jangkauan pembiayaan rumah di seluruh Indonesia.

“Ini merupakan upaya kami dalam mendorong peningkatan penyaluran oleh Bank Pembangunan Daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan di Indonesia, khususnya pada wilayah BPD masing-masing. Kami berharap ini dapat memberikan perluasan akses bagi ketersediaan rumah yang layak bagi masyarakat di seluruh daerah,” Kata Heliantopo dalam rilis yang diterima Wartaplus.com, Sabtu sore.

“SMF telah menunjukkan langkah sigapnya merespon semakin tingginya demand akan kebutuhan pembiayaan kepemilikan rumah yang layak huni, serta mendukung perluasan jangkauan pembiayaan rumah di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Heliantopo mengaku optimis, dengan adanya sinergi yang kuat, Program Satu Juta rumah dapat tercapai dan memberikan kontribusi luar biasa bagi kesejahteraaan masyarakat diberbagi daerah maupun bagi perekonomian Indonesia ke depan.

“Kami yakin bahwa tingginya akses penyaluran KPR oleh BPD di daerah dapat memberikan dampak positif dalam membangun serta memajukan perekonomian di masing-masing daerah. Terkait hal tersebut, dorongan dari Pemerintah daerah untuk merealisasikan hal tersebut sangat kami harapkan,” ungkap Heliantopo.

Heliantopo juga berharap ke depannya Bank BJB dapat menjadi pelopor sebagai originator pertama dalam mencetus sekuritisasi KPR bagi Bank Pembangunan Daerah, sebagaimana diketahui bank bjb saat ini telah menasional dan berada pada urutan ke 12 dari 115 bank terbesar di Indonesia.

“Memperhatikan volume KPR bank bjb yang cukup besar, kami melihat bank bjb memiliki potensi melakukan sekuritisas KPR dikemudian hari,” katanya.

Terkait rencana kerja di tahun 2018, Heliantopo mengaku SMF akan fokus memperkuat perannya sebagai fiscal tools Pemerintah melalui penguatan model bisnis Perseroan. Hal akan dilakukan melalui peningkatan aliran dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan untuk memperluas akses terhadap sumber dana murah jangka menengah panjang.

Untuk diketahui, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan tahun 2005 di bawah Kementerian Keuangan, yang mengemban tugas sebagai special mission vehicle untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan. Sejak awal berdirinya, SMF telah mengalirkan dana dari pasar modal ke Penyalur KPR sampai dengan 8 Juni 2018 kumulatif mencapai Rp 41,77 triliun, terdiri dari sekuritisasi sebesar Rp10,15 triliun dan penyaluran pinjaman sebesar Rp 31,62 triliun. *