Hadiri Syukuran HUT ke-60 Korem 172/PWY, Pangdam Tekankan Antisipasi Ancaman Krisis Pangan

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan didampingi ny.Yuliet, Danrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono dan Ny,Seri Dedi Hardono memotong tumpeng ulang tahun/Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com - Korem 172/PWY menggelar acara syukuran peringatan HUT ke-60 yang diisi dengan acara jalan santai dan senam bersama, bertempat di lapangan Kompleks Perumahan Korem 172/PWY Waena, Kota Jayapura, Papua, Selasa (07/11) pagi.

Acara syukuran dihadiri oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan bersama Pejabat Utama Kodam Cenderawasih, Ketua Persit KCK/Kodam Cenderawasih Ny. Juliet Izak Pangemanan bersama jajaran pengurus, Danrem 172/PWY Brigjen Dedi Hardono bersama para Kasi dan Kabalak, Ketua Persit Korem 172/PWY, Ny.Seri Dedi Hardono, serta para prajurit, ASN Korem 172/PWY.

Pangdam Izak selaku sesepuh atau mantan Komandan Korem 172/PWY dalam sambutannya berharap perayaan ulang tahun ini, menjadi momen untuk untuk mengevaluasi apa yang sudah dilakukan selama ini.

Menurutnya, Korem 172/PWY sudah melakukan banyak hal menghadapi berbagai dinamika yang terjadi di Papua, dan semuanya bisa teratasi dengan baik.

Ia mencontohkan seperti momen saat persoalan rasis menyeruak di masyarakat yang berujung terjadi kerusuhan di wilayah teritorial Korem 172/PWY tepatnya di Kota Jayapura dan Wamena, Jayawijaya pada 2019 sampai 2020 lalu.

"Saat itu Korem 172/PWY bisa menyelesaikan persoalan dengan baik dan berujung damai," ungkap Pangdam Izak yang saat itu menjabat sebagai Danrem 172/PWY.

Pun dengan masa  pandemi Covid 19 di awal 2020, Korem 172/PWY bisa mendukung semua upaya yang dilakukan oleh pemerintah.

"Lalu pada 2021, Korem 172/PWY bisa mendukung pelaksanaan PON XX di Papua dan semua bisa berjalan baik," ungkapnya.

Ini yang kemudian menjadi cikal bakal munculnya motto Korem 172/PWY "Kenali, Datangi dan Layani"

Kenali setiap permasalahan yang ada, dimana setiap daerah berbeda beda, lalu Datangi atau melihat langsung persoalan apa yang terjadi baru kemudian setelah itu Melayani.

"Jadi bukan dengan operasi tempur, tapi melaksanakan komunikasi sosial sebagai unsur Forkopimda untuk menyelesaikan semua permasalahan di daerah. Ini menjadi evaluasi kita bahwa langkah langkah dengan cara damai itu yang tepat diterapkan di Papua," tegasnya.

Pangdam Izak di kesempatan itu juga menekankan kepada Danrem 172/PWY dan jajaran agar mulai menata langkah dalam menghadapi ancaman krisis pangan.

Kodam Cenderawasih telah mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan ketahanan pangan. Oleh karena itu Korem 172/PWY diminta untuk menentukan potensi unggulan di setiap daerahnya.

"Seperti di Keerom sangat potensial untuk pengembangan peternakan sapi, lalu di Sarmi sampai Jayapura ada potensi perkebunan coklat, vanili,ini harus didorong terus oleh Korem 172," tekannya.

"Termasuk kita akan membuka lahan padi di Mamberamo Raya. Ini semua harus dimaksimalkan oleh Korem 172/PWY," tekannya lagi.

Implementasi Rasa Syukur

Sementara itu, Danrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono mengatakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas pertambahan usia Korem 172/PWY, tidak hanya digelar setahun sekali.

"Kita harus mengimplementasikan rasa syukur itu setiap hari," katanya.

Selama 60 tahun, lanjut Danrem, Korem 172 telah bertumbuh secara dinamis, ditandai adanya karya nyata maupun keberhasilan yang semakin membaggakan.

"Tentunya ini tidak terlepas  dari hasil rintisan dan pembinaan dari para sesepuh (Danrem) pendahulu. Oleh karenanya kami menyampaikan rasa hormat, bangga, dan terimakasih," ucap Danrem.

"Kita sebagai penerus, harus terus melangkah maju demi tercapainya tugas pokok Korem 172/PWY," seru Danrem Dedi.

Di kesempatan itu, ia menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh prajurit dan juga ASN yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Saya berharap melalui kegiatan positif yang dilakukan, para prajurit bisa semakin profesional, hebat, andal dan senantiasa mencintai dan dicintai oleh rakyat," harapnya.

Acara syukuran ditandai dengan pemotongan tumpenng oleh Pangdam beserta istri yang kemudian diberikan kepada prajurit termuda Prada Yosepus Erik Windea yang berumur 21 tahun. Lalu Danrem Dedi menyerahkan tumpeng kepada prajurit tertua Willy Maikel Merahabia yang lahir pada 1971  silam.**