Program TNI AD Manunggal Air Direspon Positif Masyarakat Papua, Kapaldam Cenderawasih: Banyak Permintaan dari Daerah

Masyarakat kampung Klaisu, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura yang kini bisa menikmati air bersih dari Program TNI AD Manunggal Air/Istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com - Program TNI AD Manunggal Air yang dicanangkan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendapat respon positif dari masyarakat Papua, terbukti dengan banyaknya permintaan penyediaan air bersih di sejumlah daerah.

Kapaldam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Reki Feriyanto kepada wartaplus.com di Jayapura, Kamis (24/08) mengatakan, sejak pencanangan oleh Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak di Kampung Sereh Sentani, Kabupaten Jayapura pada Desember 2022 lalu, Kodam XVII/Cenderawasih mulai melakukan pengerjaan di sejumlah titik.

Bahkan, ungkap Reky, saat ini ada tiga titik yang telah selesai pengerjaannya dan masyarakat sudah bisa menikmati air bersih seperti di perbatasan RI - PNG tepatnya di Kampung Skouw - Wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura dan Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Kedua titik ini dilakukan kegiatan pipanisasi atau penyaluran air secara gravitasi," ungkap Reky.

Lalu di Kampung Klaisu, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, lanjut Reky, dilakukan pemasangan sumur bor.

"Di titik lain juga saat ini masih dalam proses pengerjaan. Termasuk di Kenyam, Nduga sementara masih dalam proses pengiriman alat, karena disana kendalanya masalah transportasi," terangnya.

Reky mengaku, sejak pencanangan Program TNI AD Manunggal Air banyak permintaan ke Kodam Cenderawasih melalui Babinsa Kodim maupun Satgas TNI dari masyarakat yang daerahnya kesulitan air bersih.

"Dari Kabupaten Sarmi, Waropen, Asmat, Deyai, Wamena (Jayawijaya) itu semua sudah minta. Tetapi tentunya kita gak bisa langsung sekaligus mengiyakan," akunya.

Melalui Prosedur

Tentunya, lanjut Reky, harus melalui prosedur seperti di kampung itu minimal harus ada 200 KK, lalu ada cadangan air.

"Karena yang kita cari kan sumber air baik air tanah,sungai, maupun air pegunungan. Lalu tingkat kesulitan pengerjaan, ketersediaan SDM, dan juga masalah akses ke daerah itu, karena di Papua ini kan masalahnya transportasi yang susah terutama ke daerah pegunungan, itu semua harus menggunakan pesawat terbang," akunya lagi.

Berkaitan dengan SDM, Reky menjelaskan, ke depan pihaknya akan memberikan pelatihan cara pengeboran air sumur kepada masyarakat asli Papua. Sehingga bisa membantu memperoleh pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian mereka.

"Nanti awalnya kita akan dampingi dulu sampai nanti mereka bisa bekerja sendiri,"imbuhnya.

Lebih jauh kata Reky, program TNI AD Manunggal Air ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Kolaborasi 

Oleh karena itu diharapkan ke depan, ada kolaborasi dari para pemangku kepentingan untuk bagaimana bersama sama peduli terhadap kebutuhan air bersih masyarakat, melalui program yang dilaksanakan bersama.

Sementara itu salah satu warga Kampung Klaisu mengaku sangat bersyukur, karena sekarang masyarakat di kampungnya sudah bisa menikmati air bersih untuk kebutuhan minum dan mck (mandi cuci kakus).

"Selama ini kami ambil air bersih itu harus jalan kaki jauh ke kali besar. Sekarang air sudah ada disini, terima kasih bapak Kasad, bapak Pangkostrad dan bapak Pangdam sudah peduli dengan kami masyarakat di kampung ini," ucapnya.**