Danrem 172/PWY Tegaskan Satgas Pamtas yang baru Tidak Dilibatkan dalam Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air

Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring saat memberikan keterangan pers usai memimpin upacara penerimaan Satgas Pamtas Kwilayahan yang baru, Sabtu (15/04)/Penrem172

JAYAPURA, wartaplus.com - Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring memimpin upacara penerimaan Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 721/Makkasau dan Yonif 200 R/Bhakti Negara, berlangsung di lapangan Pancasila Rindam XVII/Cenderawasih Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (15/04).

Sebanyak 900 prajurit (masing masing Yonif 450 prajurit,red) ini menggantikan Satgas Yonif 142/TWEJ dan Yonif MK 203/AK, nantinya akan disebar di sejumlah wilayah Papua Pegunungan yang masuk dalam wilayah Kolakops Korem 172/PWY yakni di Kabupaten Yahukimo, Yalimo, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Lanny Jaya dan Jayawijaya.

Kepada wartawan usai upacara, Danrem secara tegas menyatakan satuan tugas penambahan ini tidak akan dilibatkan dalam operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, yang hingga kini masih disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya.

"Perlu saya garis bawahi bahwa operasi penyelamatan dan pembebasan pilot yang dilakukan saat ini, tidak akan melibatkan satuan satuan penambahan. Nanti mereka akan ditempatkan di banyak pos yang ada di wilayah pegunungan. Mereka nanti akan melakukan kegiatan teritorial maupun taktis tempur lainnya," tegas Danrem JO.

Selain itu, Satgas yang baru ini juga akan ditugaskan untuk menutup atau mencegah pergerakan dari kelompok separatis teroris yang berupaya menghambat kegiatan yang dilakukan di wilayah Kabupaten Nduga yang menjadi basis kelompok Egianus Kogoya.

Danrem berharap prajurit satgas yang baru ini dapat menggunakan kemampuan dan keahlian terbaiknya selama pelaksanaan tugas.

"Terus waspada, jangan lengah, pada saat bertempur harus cerdas dan perkuat kemanunggalan TNI dan rakyat," tekannya.

Ia juga menekankan kepada prajurit, jangan sampai melakukan pelanggaran sekecil apapun selama dalam penugasan.

"Harus jaga nama baik pribadi, satuan, maupun TNI, serta laporkan setiap kejadian ke komando atas apa adanya, agar setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan baik," tekannya lagi.**