Melihat Penanganan Banjir Kota Sorong di Era Gubernur Paulus Waterpauw

Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si., meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir /Istimewa

SORONG,wartaplus.com - Hampir dua pekan Kota Sorong dilanda banjir karena intensitas hujan yang tinggi. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah banjir. Upaya ini mulai dari pengerukan sungai, hingga membongkar jembatan yang menjadi  pemicu banjir.

Sejak awal musibah banjir dan longsor pada tanggal 23 Agustus lalu, Penjabat Guberbur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw. M.Si langsung menginstruksikan jajarannya untuk memberikan bantuan tanggap darurat dan santunan bagi korban meninggal dunia akibat tertimbun longsor.

Tak hanya itu, Gubernur Waterpauw juga langsung meninjau Kota Sorong pada hari kedua setelah terjadi banjir. Kedatangan mantan Kabaintelkam Polri ini tak hanya sekedar meninjau semata tapi juga melihat kondisi di lapangan penyebab terjadinya banjir serta melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Sorong.

"Prinsipnya kami harus bertindak cepat. Bencana yang dialami masyarakat menjadi tanggung jawab kita juga. Jangan masyarakat berpikir pemerintah hanya berdiam diri. Ketika mendapat info pada pagi hari, saya langsung ke Sorong dan melihat korban jiwa untuk dipulangkan ke daerah asal pada sore itu juga,” tandas Gubernur ketika bertatap muka dengan  warga RT 04/06 Jalan Manineka, Kelurahan Kalawalu, Distrik Sorong Timur, 24 Agustus 2022.

Waterpauw menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dipimpin Yohanis Momot mengerahkan timnya ke sejumlah titik terjadinya banjir. PUPR bekerja tanpa henti siang dan malam sejak awal terjadinya banjir hingga kini.

Kendati sudah melakukan berbagai upaya, namun masih ada sejumlah lokasi  yang mengalami kebanjiran, hal ini disebabkan kondisi alam yang tak bisa diprediksi dengan  hujan masih saja terus turun membasahi Kota Sorong.

Berdasarkan pantauan di lapangan,  salah satu penyebab terjadinya banjir adalah saluran drainase yang tidak berjalan maksimal. Hal ini membuat air menjadi meluap dan memasuki rumah warga, tak hanya itu adanya penyempitan terhadap saluran air juga menjadi faktor terjadinya banjir.

Selain penyempitan drainase, adanya galian C di atas pemukiman warga diduga menjadi salah satu penyebab banjir, Penjabat Walikota Sorong George Yarangga bahkan telah meninjau lokasi galian C tersebut, bahkan Gubernur Waterpauw telah menegaskan untuk menutupnya.

Walaupun demikian ada sejumlah lokasi yang merasakan dampak dari hasil gerak cepat Gubernur Waterpauw, sebab tempat tinggal mereka yang selalu terdampak banjir kini tak lagi mengalami kebanjiran, mereka bahhkan memberikan apresasi atas respon cepat Dinas PUPR Papua Barat dalam penanganan banjir di Kota Sorong.

Christo Doni Kelen, perwakilan dari RT 5, RW 4, juga memberikan apresiasi kepada Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (purn) Drs. Paulus Waterpauw. M. Si, atas respon cepatnya dalam penanganan banjir di Kota Sorong, khususnya di tempat tinggal mereka yang selama ini tidak pernah diperhatikan saat terjadi banjir. 

" Saya atas nama perwakilan ketua RT 5, kami warga di sini sangat berterimakasih kepada kaka besar  bapak Paulus Waterpauw atas respon cepatnya melihat  kami, selama ini tidak pernah disentuh, kalau mau dilihat sudah 5 tahun, baru kali ini kami mendapat perhatian, kami sangat merasa bangga, " ungkapnya.

Seolah tak mengenal lelah Kepala Dinas PUPR Yohanis Momot bersama jajaranya terus mencari solusi agar Kota Sorong tak lagi tergenang banjir, ia bahkan harus berjalan kaki berkilo meter  menyusuri aliran sungai untuk mencari tahu penyebab banjir.

“Kita juga menyusuri jalan saluran air sepanjang kurang lebih 4 kilometer sampai di komplek Rawa Permai kemudian sampai pada titik kompleks PLTD. Jembatan di depan PLTD juga rendah dan kami akan bongkar,”

Banjir Kota Sorong sebenarnya bukan baru kali pertama terjadi di tahun 2022 ini,  banjir sebelumnya terjadi pada  September 2021 lalu, hal ini menjunkan bahwa banjir telah menjadi musibah musiman bagi warga Kota Sorong.

 Di era kepemimpin Penjabat Gubernur Paulus Waterpauw dan Penjabat Walikota George Yarangga  semoga kedepannya  banjir tak lagi menjadi momok bagi warga Kota Sorong, dan dengan kerja keras Dinas PUPR dibawah komando kepala Dinas Yohanis Momot kiranya dapat dicarikan solusi dalam penanganan banjir di Kota Sorong yang biasa dikenal dengan istilah Kota "Bajingan".