PT.PTT Tegaskan Belum Mendapat Informasi Resmi Terkait Tewasnya 8 Karyawan di Beoga

Pekerja Palapa Timur Telematika yang tengah mengerjakan recovery jaringan telekomunikasi di wilayah Puncak/dok:Humas PTT

JAYAPURA, wartaplus.com - PT. Palapa Timur Telematika (PTT) menegaskan belum mendapat informasi resmi terkait kabar meninggalnya delapan karyawan dalam serangan diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Papua, Rabu (02/03) dini hari lalu.

"Hingga press release ini diterbitkan, belum terdapat tinjauan langsung pada lokasi tower perusahaan akibat terkendala akses dan cuaca, sehingga perusahaan belum dapat memberikan konfirmasi terkait informasi yang beredar di sejumlah media massa atas korban jiwa dan luka-luka maupun kondisi fisik tower B3," kata Humas PT.PTT Aifi Anna Shinti dalam siaran persnya yang diterima wartaplus.com, Jumat (04/03) siang.

Ia menjelaskan, lokasi tower B3 berada di ketinggian di atas 3000 mdpl dan hanya dapat ditempuh menggunakan Helikopter.

"Kondisi cuaca saat ini menghambat proses identifikasi tim menuju lokasi tower," ujarnya.

Aifi dalam keterangannya juga menyatakan ada dugaan gangguan keamanan pada camp tower B3, yang terindentifikasi dari kamera pemantauan pada lokasi tower tersebut pada Rabu (02/03) dini hari. 

"Pada Rabu pagi harinya, perusahaan mengirimkan logistik menggunakan helikopter ke lokasi tower B3, namun ditemukan kondisi tidak terdapat karyawan dari Perusahaan pada lokasi tersebut, sehingga ditindak lanjuti dengan penelaahan rekaman kamera pemantau," terang Aifi. 

Akui Ada Gangguan Keamanan

Penelaahan pada rekaman kamera pemantau Rabu (02/03) dini hari mengindikasikan terdapat aktivitas dari orang tidak dikenal yang dugaan sementara adanya potensi gangguan keamanan, atas hal tersebut perusahaan segera mencoba melakukan kontak terhadap 4 karyawan Perusahaan, 4 karyawan dari kontraktor Perusahaan dan 1 orang masyarakat lokal pemandu, namun ditemukan kendala-kendala.

Sehingga tindak lanjut atas hal tersebut pada tanggal (03/03) perusahaan memutuskan untuk mengirimkan helikopter ke lokasi tower demi mendapatkan informasi situasi lapangan, yang mana terkendala oleh cuaca yang buruk. 

Perusahaan mengupayakan yang terbaik demi memastikan keselamatan para karyawannya dan masyarakat lokal pemandu serta keamanan dari lokasi site Perusahaan, melalui permintaan-permintaan bantuan dan pendampingan dari aparat keamanan (TNI dan Polri) dan Pemerintah Pusat serta Pemerintah Daerah, untuk melakukan tindakan-tindakan pengamanan terhadap seluruh site dari proyek Palapa Ring Timur yang merupakan Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Prioritas.

"Khususnya dalam kejadian ini meminta bantuan evakuasi dari aparat keamanan terhadap karyawan perusahaan, karyawan dari kontraktor perusahaan dan masyarakat lokal pemandu," jelas Aifi. 

Tindakan-tindakan keamanan tersebut sangat diperlukan dengan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta aparat keamanan (TNI dan Polri) mengingat gangguan-gangguan keamanan oleh orang yang tidak dikenal pada lokasi site-site Perusahaan telah terjadi berulang kali, sejak tahun 2019 dimana opersional proyek Palapa Ring Timur dimulai. 

Dukungan penuh tersebut diperlukan mengingat proyek tersebut adalah Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Prioritas yang memberikan layanan telekomunikasi pada masyarakat.

Sebelum peristiwa penyerangan, tower B3 pada kondisi proses perbaikan dalam rangka recovery jaringan telekomunikasi yang mana pekerja tersebut dalam aktivitasnya melakukan recovery jaringan yang diharapkan layanan telekomunikasi terhadap masyarakat Papua dapat dipulihkan.**