Masyarakat Puncak Jaya Berterima Kasih Bupati Ambil Kebijakan Lockdown

Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM/dok.HumasPJ

MULIAwartaplus.com - Masyarakat Kabupaten Puncak Jaya menyambut baik dan berterimakasih atas kebijakan pemerintah daerah melakukan Lockdown atau penutupan semua akses masuk ke wilayah Puncak Jaya, guna memutus mata rantai penyebaran covid –19 yang kini telah menjadi pandemi  di seluruh wilayah Indonesia bahkan dunia. Kebijakan lockdown ini berlaku selama 14 hari terhitung dari 23 Maret hingga 4 April 2020. Untuk diketahui, Puncak Jaya menjadi daerah pertama di Indonesia yang menerapkan Lockdown

“Beberapa keputusan yang kita ambil menurut masyarakat sampai dengan kita evaluasi hasil rapat kemarin ini sangat positif, dan masyarakat menyampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah terutama kepada pimpinan yang ada,”ungkap Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda S.Sos, S.IP, MM kepada wartawan di Mulia, Rabu (1/4) .

 Diakui Yuni, selama pemberlakuan lockdown, dirinya tak pernah menerima keluhan masyarakat soal kekurangan sembako atau kebutuhan pangan lainnya. Sebagaimana yang dikhawatirkan semua orang, jika lockdown diterapkan

“Dampak perekonomian sampai saat ini seluruh makanan yang ada sangat cukup, saat ini masyarakat tidak menyinggung soal ketersediaan sembako,” ungkap Bupati Yuni.

Bahkan dirinya telah memerintahkan Dinas Koperasi dan UKM melalui timnya turun mengecek seluruh kios-kios yang ada di ibukota Mulia sekaligus juga pengecekan jangan sampai ada yang melakukan permainan dalam harga.

“Jika ada temuan kios yang menaikkan harga semaunya maka akan mendapatkan sangsi yang lebih berat yakni kita akan denda, dan kita akan cabut untuk surat ijinnya” tegasnya.

“Harapan kami kepada masyarakat adalah sesuai dengan himbauan para medis baik para dokter dan perawat yang ada, bahwa himbauan-himbauan yang ada ini sangatlah penting,” tukasnya

Prioritas Imbauan

Bupati Yuni menyebutkan ada tiga hal penting yang menjadi prioritas imbauan, pertama, tidak boleh bersentuhan, kedua  tidak boleh melakukan pertemuan-pertemuan karena virus sangat mudah menyebar, lalu ketiga harus membiasakan pola hidup yang sehat

Kebijakan lockdown yang dilakukan pemerintah kabupaten Puncak Jaya tidak hanya melakukan penutupan akses masuk baik jalur darat dan udara, tetapi masyarakat juga dilarang untuk menggelar kegiatan yang sifatnya massal atau mengumpulkan banyak orang, sekolah dan perkantoran diliburkan termasuk larangan untuk melakukan ibadah baik di gereja maupun masjid

Puncak Jaya terdiri dari 26 distrik ,302 kampung didalamnya penduduk kurang lebih 218.000 jiwa. Penyakit covid-19 atau virus corona sangat berbahaya dan mematikan jutaan orang. Jika melihat pola hidup kebiasaan masyarakat Puncak Jaya sangatlah rentan tertular penyakit ini

“Mayoritas penduduk asli disini adalah masyarakat Lani termasuk kami yang ada disini, dengan demikian pola hidup masyarakat yang ada disini hampir rata-rata masih belum layak sehingga dengan demikian dari kebersihannya, kesehatannya masih dibawah minim” ungkap Bupati.

Budaya masyarakat Lani jika bertemu teman, keluarga harus salaman, kemudian masyarakat disini memiliki persatuan dan kekompakan yang sangat tinggi. Adapun suhu yang ada di daerah ini sangat dingin dimana menurut keterangan para medis bahwa penyakit virus corona ini dapat bertahan lama di daerah dingin.

“Dengan demikian tidak ada pilihan lain (kebijakan lockdown) apalagi  dengan keterbatasan yang ada baik dokter maupun tenaga medis (perawat),” kata Bupati.(Adv)