Kabupaten Puncak Jaya ‘Lockdown’ 23 Maret Hingga 4 April

Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM/HumasPJ

MULIA,  wartaplus.com – Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM menegaskan, selaku Bupati dirinya akan mengambil kebijakan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi terkait langkah-langkah pencegahan covid-19 yang mana diserahkan sepenuhnya kepada Kepala Daerah.

Dirinya menegaskan, demi mencegah penyebaran wabah tersebut, terhitung mulai Senin, 23 Maret  aktivitas proses belajar mengajar, Kegiatan Perkantoran Pemda dan Transportasi keluar masuk kota Mulia baik via udara dan darat ditutup sementara waktu (lockdown) sampai dengan  4 april 2020 .

“Mulai hari senin sampai dua minggu kedepan bandara akan ditutup, kemudian Tim yang telah terbentuk kita harus melakukan penyemprotan di lingkungan RS dan di beberapa lingkungan lainnya,” tegas Bupati dalam Rapat Lintas sektoral pencegahan dan penanganan wabah virus covid -19 yang dilaksanakan di Aula Sasana Kawonak Kantor Bupati Puncak Jaya, Kamis (19/3) pagi. Selain itu, pelaksanaan ibadah pada hari Jumat di masjid dan ibadah hari minggu di gereja ditiadakan. Diharapkan warga dapat melakukan ibadah dirumah.

“Kita telah melakukan keputusan bahwa kita beribadah di rumah . Khusus untuk ASN mulai hari Senin diistirahatkan juga kepada anggota DPRD berlaku sama. Mulai hari senin libur sampai waktu yang di tentukan. Sementara kepada tenaga medis kewaspadaan harus tetap di jaga. Yang terakhir  kita akan mengeluarkan surat edaran untuk seluruh masyarakat Puncak Jaya,” tegasnya lagi.

Menjadi catatan penting, jika covid-19 positif masuk di Papua tidak menutup kemungkinan akan mengisolasi daerah untuk itu guna mengantisipasi terjadinya penyebaran virus yang mematikan tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Jaya  telah memasang alat pendeteksi suhu badan guna mendeteksi setiap orang yang masuk ke Puncak Jaya setelah melakukan perjalanan ke luar kota.

“Selaku Kepala Daerah saya juga mengucapkan terimakasih, atas langkah-langkah yang telah dilakukan mulai dari pasang tenda darurat. ini harus lebih ditingkatkan . Baik tenaga medis maupun aparat. Lalu kepada siswa akan di rumahkan mulai tanggal 23 maret sampai dengan 4 april,” ujar Bupati.

Bupati juga mengimbau kepada seluruh masyarakat bahwa sebelum Lockdown dimulai,  agar memahami betul maksud dan tujuannya.“Kami sebenarnya tidak melockdown, ini hanya sebagai karantina agar masyarakat dari luar untuk tidak sementara waktu masuk ke Mulia dan juga di imbau kepada masyarakat di Puncak Jaya agar tidak panik terkait keputusan ini dan menahan diri untuk tidak melakukan penimbunan sembako, masker, desinfektan serta dapat menjelaskan kepada keluarga tentang apa itu pencegahan covid-19,” serunya.

Terkait keputusan yang diambil Bupati Puncak Jaya dikhawatirkan akan berimbas pada peredaran dan ketersediaan bahan pangan serta ekonomi masyarakat “Saya masih ada disini, nanti akan kita atur mekanisme suplai dan portal keluar masuk logistik, terbatas hanya untuk mengangkut bahan pangan dan logistik saja,” tegasnya.

Sebelum menutup arahannya, Bupati berpesan kepada masyarakatnya untuk tidak melakukan aktivitas yang mengumpulkan massa “Kepada seluruh Kepala Kampung dan Distrik untuk sementara tidak melakukan acara duka yang menarik banyak orang atau massa. Selain itu saya minta Kumbi atau salam untuk sementara ditiadakan dan kepada masyarakat untuk kembali ke kampung dan berkebun” tutup Bupati.

Sementara itu,  Wakapolres Puncak Jaya Kompol Mulia Wicaksono mengatakan belum ada perintah resmi dari Kapolri untuk merumahkan jajarannya sehingga sementara waktu masih bertugas seperti biasa.

Pasi Log Kodim 1714/PJ menyatakan siap membantu dan mendukung tugas tugas satgas nantinya. Saat ini kami masih menunggu Dandim dan Kapolres yang mengikuti Rapimnas di Jakarta.

Hadir dalam rapat Plh. Sekda Mulyadi, S.Sos, M.AP, M.KP, Pejabat Eselon II dan III, Instansi Vertikal, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda serta Stakeholder yang terkait. (Adv)