Tetap Tuntut Freeport di Tutup

TPNPB Organisasi Papua Merdeka Mengakui 4 Anggotanya Tertembak Mati, Dua Luka-Luka

Anggota TPNPB Organisasi Papua Merdeka yang tertembak/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com-Perang Pembebasan Nasional oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh  Papua Barat dan perang akan berhenti setelah Papua Merdeka penuh. “Pasukan keamanan Indonesian telah tembak mati 4 anggota TPNPB dan dua lainnya mengalami luka-luka akibat terkena tembakan. Dan laporan  disampaikan Panglima Komando Daerah Sinak Bridgen Militer Murib kepada Manajaemen Komando Markas Pusat TPNPB, Senin 16 Maret 2020, pukul 08:00 WIT,”ujar Juru Bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), Selasa (17/3) pagi.

Dikatakan, bagi kami ini duka nasional atas tertembaknya 4 anggota yang tertembak Minggu Tanggal 15 Maret 2020 pukul 1.30  WIT dan luka tembak dua orang. Walaupun begitu TPN PB Organisasi Papua Merdeka, tetap menuntut di tutupnya operasi penambangan Freeport di Tembagapura.

 Diungkapkan, secara resmi di umumkan untuk Komadan Operasi Umum TPNPB Mayor Jenderal Lekagak Telenggen melalui Manajemen Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat untuk diketahui oleh seluruh rakyat Papua Barat dan pejuang Papua Merdeka yang berdomisi di seluruh dunia.

”Dalam peristiwa ini kami pimpinan Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mengeluarkan pernyatan bahwa kami bertanggungjawab atas segala hal yang terjadi yaitu baik dan buruk nya dalam perjuangan ini,”ujarnya.

Seperti diketahui aparat gabungan TNI-Polri berhasil melumpuhkan 4 orang anggota KKB, pasca kontak tembak anggota TNI/Polri dan KKB di Kali Bua Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika, Senin (16/3).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal dalam rilisnya menyampaikan, kontak tembak ini terjadi selama dua hari yakni pada hari Sabtu dan Minggu.

"Akibat kontak tembak tersebut, 4 orang anggota KKB tewas dan aparat berhasil mengamankan 3 pucuk senjata laras panjang serta beberapa senjata tajam milik KKB," ujar Kabid.

Terangnya, senjata laras panjang yang berhasil diamankan tersebut merupakan hasil rampasan anggota KKB di Polsek Pirime pada tahun 2012 dan pada tahun 2014 di Pos Kulirik Puncak Jaya.

"Anggota kami akan terus melakukan penegakkan hukum terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata yang meresahkan warga. Pasca kejadian tersebut saat ini situasi keamanan di Distrik Tembagapura aman dan kondusif,"ujarnya.

Atas keberhasilan tersebut, Kapolda Papua selaku pimpinan Polri di Papua memberikan apresiasi kepada personil yang berhasil melumpuhkan dan mengamankan senjata api serta senjata tajam.

Tiga pucuk senjata api laras panjang yang berhasil diamankan yakni, AR 15 yang merupakan senjata rampasan tanggal 27 November 2012 pada saat penyerangan Polsek Pirime, AK 47 yang merupakan senjata rampasan tanggal 4 Januari 2014 dalam kasus penyerangan Pos Kulirik Puncak Jaya oleh KKB dan Thompson yang belum di identifikasi. Sementara senjata tajam yang berhasil diamankan oleh aparat gabungan berupa 3 buah Busur panah, 5 buah anak panah dan 1 buah kampak.*