Jenazah Serka Anumerta La Ongge Diterbangkan ke Kampung Halamannya di Kendari

Jenazah Serka Anumerta La Ongge saat dinaikkan ke pesawat untuk diterbangkan ke kampung halamannya di Bau Bau Kendari, Selasa (10/3)/dok.Pendam17

MIMIKA,  wartaplus.com - Jenazah Serka (Anumerta) La Ongge, Selasa (10/3) pagi ini telah diberangkatkan menuju kampung halamannya di Bau-bau, Kendari, Sulawasi Tenggara dengan menggunakan pesawat Wings Air sekitar pukul 07.10 WIT.

Sebelum diberangkatkan, jenazah almarhum disemayamkan di Makodim 1710/Mimika. Prosesi acara pemberangkatan dari satuan dipimpin langsung oleh Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf Pio Nainggolan sejak pukul 04.05 WIT.

Dandim dan seluruh anggota Kodim 1710 melakukan penghormatan terakhir terhadap almarhum La Ongge atas pengabdian tertinggi yang dilakukan almarhum kepada bangsa dan negara.

"Bentuk pengabdian tertinggi seorang prajurit kepada negara adalah ketika ia merelakan jiwa dan raganya demi melaksanakan tugas negara. Almarhum telah memberikan teladan bagi kita semua. Kita akan tetap melanjutkan perjuangan almarhum,” ucap Letkol Inf Pio.

"Atas nama bangsa dan negara, kami menyerahkan kembali almarhum Serka (Anumerta) La Ongge ke pangkuan Ibu Pertiwi", tutur Dandim dengan raut wajah yang masih berduka.

Setelah diberangkatkan dari satuan, jenazah dibawa menuju Bandara Moses Kilangin, Timika. Sebelum memasuki perut pesawat, sekali lagi para pejabat TNI - Polri yang mengantar, memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Serka (Anumerta) La Ongge.

Seperti diketahui, Serka La Ongge yang bertugas sebagai Babinsa di Koramil Jila, gugur ditembak kelompok separatis pada Senin (9/3) subuh

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto saat dihubungi lewat sambungan telepon, Senin sore mengatakan, Sertu La Ongge gugur akibat terkena tembakan di bagian telinga. Eko juga memastikan saat diserang, anggota Koramil Jila sedang dalam posisi siaga. Sementara korban, saat itu sedang bersiap sholat subuh "Ada gangguan tembakan sekitar pukul 05.00 WIT. Anggota habis siaga pagi yang bersangkutan (korban) mau shalat subuh lalu ada gangguan," kata Eko.**