Truk TNI Ditembaki Kelompok Separatis di Perbatasan PNG, Dua Anggota Terluka

Truk dinas milik Kodim 1701 Jayapura yang ditembaki oleh Kelompok Separatis Bersenjata di Distrk Arso, Keerom, Sabtu (29/2) pagi/dok.Penrem172

JAYAPURAwartaplus.com - Truk milik Kodim 1701 Jayapura, ditembaki kelompok separatis bersenjata (KSB) saat melintas di jembatan sebelum tanjakan Kampung Kibay, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, Sabtu (29/02) pagi. Insiden ini menyebabkan dua anggota Kodim Jayapura terluka akibat terkena rekloset dan serpihan peluru

Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar Parluhutan Sianipar dalam siaran persnya, Sabtu malam mengatakan, truk yang ditembaki itu tengah mengantar material berupa semen untuk pelaksanaan kegiatan TMMD Tahun 2020 di Kampung Kibay Distik Arso Timur. "Pada pukul 07.45 WIT, saat akan kembali menuju Jayapura mendapat tembakan sebanyak dua kali dari sebelah kiri," ungkap Danrem

Danrem menyebut, semen dan bahan bangunan lain yang di drop tersebut akan digunakan untuk membangun sebuah gereja di kampung kibay yang pelaksanaan pembangunannya direncanakan akan dimulai Senin besok. "Dalam kejadian tersebut personel satgas pamtas Pos Kali Asin mendapatkan satu pucuk senjata api,"beber Danrem

“Danpos Kali Asin Letda Inf Ida Bagus setelah mendapat kabar tersebut langsung menuju TKP dan melakukan pengejaran dan anggota berhasil mengamankan satu pucuk senpi jenis doble loop serta dua parang yang merupakan milik kelompok KSB,"terang Danrem. 

Terkait dengan pelaksanaan TMMD di kampung Kibay, Danrem Binsar mengatakan bahwa pembangunan sebuah Gereja dan program TMMD akan tetap dilaksanakan sesuai yang telah direncanakan. Pihaknya tidak akan mentolerir jika ada pihak-pihak yang akan mengganggu pelaksanaan pembangunan di daerah perbatasan.

“Saya berharap masyarakat dan pemerintah bisa sama-sama bersinergi dalam menjaga keamanan sehingga pembangunan di tanah Papua ini dapat dilaksanakan dengan baik. TNI-Polri akan terus siap siaga dalam mengawal pembangunan demi terciptanya keamanan dan kesejahretaan di Papua”, tegasnya.**