Mahasiswa Kembali Menuntut Pemda Jayawijaya Penuhi Fasilitas Asrama

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto

SENTANI,- Ratusan mahasiswa Jayawijaya yang berada di Kota study Jayapura melakukan aksi demo damai di cargo Jayawijaya Dirgantara Senin (16/4) siang.

Para mahasiswa menuntut agar pemerintah Jayawijaya segera memasang kembali meteran listrik dan menyambung pipa air yang telah diputus oleh PLN dan PDAM.

"Kami minta pasang kembali meteran listrik, dan pipa air di asrama yang telah diputus. Kemudian segera perhatikan fasilitas kamar yang sudah rusak. Dalam beberapa bulan terakhir ini kami lihat pemerintah Jayawijaya seperti melepas tangan dengan kami," kata koordinator aksi, Wempi Asso kepada pers usai aksi demo.

Dikatakan, penunggakan pendaftaran air sudah terjadi sejak tahun 2011 lalu, sementara tunggakan listrik terjadi sejak 3 bulan lalu.

"Saat ini asrama kami dalam keadaan gelap sudah 3 bulan terakhir. Ada yang kami minta ini adalah hal yang sangat urgen, jadi kami harap pemerintah secara merespon," ujarnya.

Lanjut Wempi, apabila aspirasi dari mahasiswa tidak difasilitasi oleh pemerintah, maka pihaknya akan melakukan aksi yang lebih besar dengan massa yang lebih banyak.

"Apabila permintaan kami tidak direspon, kami akan aksi lebih besar dengan massa lebih banyak dari kota study Jayapura maupun kota study yang lain asal Jayawijaya," tegasnya.

Menanggapi permintaan mahasiswa, Kepala Perwakilan Pemerintah Jayawijaya di Jayapura, Antonius Wetipo, menyampaikan, permintaan mahasiswa adalah hal yang mudah dan mampu di penuhi oleh pemda, namun karena kesibukan karteker bupati, hal ini belum diselesaikan hingga saat ini.

"Sejak ada karteker bupati di Jayawijaya, ini turut mempengaruhi roda pemerintahan. Artinya banyak tugas harus diselesaikan, tapi karena karteker bupati sering tidak ada di tempat, maka masalah seperti ini masih terjadi," kata Anton.

"Masalah ini harusnya sudah selesai dari bulan lalu. Kami sudah lakukan pertemuan dengan mahasiswa, tapi belum ada jawaban dari karteker bupati," sambungnya.

Meski demikian, Anton mengakui bahwa pihaknya telah menyelesaikan beberapa tunggakan di asrama. "Sudah ada beberapa hal yang kita sudah selesaikan, tapi karena ada pilkada Jayawijaya, maka struktur APBD di Kabupaten Jayawijaya ikut berpengaruh," jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa setelah melakukan koordinasi dengan sekda Jayawijaya, dipastikan bahwa pada hari Rabu ini akan dilakukan pertemuan dengan mahasiswa dan mencari solusi bersama.

"Tadi via telpon, pak sekda sudah sampaikan bahwa pada hari Rabu ini akan ada pertemuan, kita harap ada solusi untuk masalah ini dan beberapa masalah lainnya. Kita ingin terlaksana jangan hanya janji," tutupnya.

Sementara dari pantauan Wartaplus.com dilokasi demo, tampak dijaga ketat oleh aparat kepolisian Polres Jayapura. *