Veronica Twunte: Hari Imlek Syukuri Berkat Tuhan

Veronica Twunte/Albert

MANOKWARI, wartaplus.com - Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari lalu  dirayakan secara sederhana oleh etnis Tionghoa atau warga China di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Veronica Twunte, salah seorang warga China yang sudah tinggal menetap di kabupaten Manokwari selama 30 tahun  ini mengatakan, memasuki bulan Januari merupakan musim dingin di negara China. Untuk menyambut tahun baru Imlek, dimana warga China mensyukuri semua berkat Tuhan selama satu tahun yang sudah dilewati bersama.

“Nah, setelah tahun baru Imlek, warga China sudah bisa kembali menanam artinya menyambut tahun baru secara bahagia dan bersyukur, “ tutur Veronica menceritakan tradisi perayaan Imlek di daerah asalnya China

Menurut Veronica, penanggalan dari Chinese sendiri adalah penanggalan bulan. Artinya kalau secara khusus di kenal warga china dengan bahasa selamat musim semi. Namun kalau dikenal di Indonesia adalah Hari Imlek.

"Makna dari Hari Imlek sendiri adalah membuka lembaran baru dalam hidup, dimana kita harus bersyukur karena kita telah melewati tahun lama dan menerima tahun baru" ungkap Veronica di kediamannya, Rabu (29/1)

Dia meenjelaskan, di perayaan Imlek sendiri disiapkan semua makanan yang manis-manis, termasuk menyiapkan angpauw atau amplop merah untuk berbagi kepada sesama manusia tanpa memandang bulu, ras, budaya, dan agama.

“Semua yang diberikan kepada sesama umat untuk menyampaikan rasa syukur, dan yang terpenting adalah mensyukuri berkat Tuhan selama satu tahun yang sudah dilewati bersama,”katanya.

Ditanya perbedaan perayaan hari Imlek di kampung halaman, Veronica mengaku tidak pernah merayakan di kampung halamannya, sebab tidak pernah kesana juga, tetapi perayaan itu bersama keluarga pada malam hari untuk makan sebelum memasuki tanggal Imlek.

“Dalam perkumpulan itu mereka bersama sama panjatkan doa dan bersyukur kepada Tuhan, karena besoknya sudah masuk tahun baru. Bahkan simbolis dalam perayaan Imlek sendiri mereka menggunaka merah-merah, yang artinya melambangkan hidup,” jelasnya.

Tambah Veronica, saat Tahun Baru Imlek biasanya etnis Tionghoa berkumpul bersama keluarga guna menikmati banyak hidangan yang pasti mempunyai makna filosofi seperti agar terhindar dari musibah dan semakin memperbanyak rezeki serta keburuntungan.**