Artekindo Papua Sisihkan Rejeki Bantu Anak dan Remaja Yatim Piatu

Anggota Artekindo berfoto bersama pengurus Panti Asuhan Yayasan Putri Kerahiman Papua (Yapukepa), Sentani/Istimewa

JAYAPURA - Sekelompok pemuda putra asli Papua bersama rekan-rekan dari suku dan agama lain yang tergabung dalam paguyuban Artekindo (Artekindo Group)  secara sukarela menyisihkan rejeki yang didapat dan dikumpulkan sepanjang tahun 2019  untuk membantu para anak dan remaja  yatim piatu yang diasuh dalam Panti Asuhan  Yayasan Putri Kerahiman Papua (Yapukepa), Sentani, ibukota Kabupaten Jayapura, Papua.

Penyerahan bantuan kemanusiaan dalam bentuk sejumlah  uang tunai berlangsung di Jayapura, Kamis (19/12) oleh Derek Wainyambe sebagai salah satu Pengurus  Artekindo  didamping rekan-rekannya dan diterima oleh Pendiri  Yapukepa,  Pastor Nico Syukur Dister,OFM dampingi Ketua yayasan, Carlos Matuan serta  disaksikan para pengurus Yapukepa lainnya.

Dalam siaran persnya yang diterima wartaplus.com, Jumat (20/12) Derek Wainyambe menuturkan, paguyuban Artekindo adalah kumpulan orang muda putra  asli Papua yang tidak eksklusif  hanya orang asli Papua saja, namun terbuka bergandengan tangan dengan orang muda dari suku dan agama yang majemuk namun memiliki hati yang tulus untuk menyisihkan rejeki masing-masing guna membantu sesama yang sangat membutuhkan  bantuan. 

“Kami orang muda asli Papua bergandengan dengan orang muda dari berbagai latarbelakang suku dan agama membentuk kelompok Artekindo. Kami bekerja  secara mandiri di berbagai bidang pembangunan infrastruktur di Tanah Papua. Setiap rejeki yang kami dapat, ditabung sebagiannya untuk disumbangkan kepada saudara-sudara kami yang sangat membutuhkan bantuan,” kata Derek.

Mereka yang sangat membutuhkan bantuan itu, lanjutnya, adalah saudara-saudara yang masih bergelut dengan kemiskinan yang mencekam, orang kecil yang terpinggirkan dari perhatian dan perkembangan zaman, orang sakit, serta para yatim piatu di panti asuhan. 

Menurut Derek, beberapa dari anggota Artekindo  pernah menerima kebaikan dari Yapukepa selama masih sebagai anak dan remaja. Kini, ketika mereka sudah bertumbuh  dewasa dan mandiri serta sudah memiliki pekerjaan yang layak dengan rejeki  yang diterima dari kemurahan Tuhan, maka tiba waktunya untuk berbagi kepada saudara-saudara yang sangat membutuhkan.

"Kami pernah hidup susah dan sekarang, bukan berarti kami tidak hidup dalam kesusahan namun bagaimanapun juga kesusahan yang dibagi akan terasa ringan, kegembiraan yang dibagi akan bertambah kegembiraan itu,"bebernya. 

"Kami memberi dari apa yang kami miliki, hasil keringat dan rejeki sendiri untuk sesama yang sangat membutuhkan. Sejumlah uang yang kami kumpulkan sepanjang tahun  2019 yang kami sumbangkan hari  ini, mungkin saja tidaklah seberapa artinya bagi mereka yang memiliki kelebihan rejeki namun bagi saudara-saudara yang sangat membutuhkan bantuan, sumbangan ini tentu saja sangat berarti bagi keberlanjutan hidup mereka di Tanah Papua," sambungnya.

Gembira dan Bahagia

Sementara itu, Pendiri Yapukepa, Pastor Nico Syukur Dister,OFM menyatakan rasa gembira dan kebahagiaan yang tidak terhingga atas pemberian sumbangan kemanusiaan yang sangat berarti bagi sebuah karya kemanusiaan  dan solidaritas universal  bagi  para anak dan remaja yatim piatu di Panti Asuhan Yapukepa.

“Saya adalah orang yang paling berbahagia hari ini. Derek ini anak angkat saya pada tahun 1991 dan saya tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa pada hari ini, Derek mengajak teman-temannya yang juga orang muda dari berbagai suku dan agama  untuk memberikan sedikit rejeki yang mereka dapatkan bagi anak dan remaja penghuni panti asuhan Yapukepa. Ini merupakan sebuah penyelenggaraan Ilahi bagi umatNya di Tanah Papua,” kata Pastor Nico.

Satu hal lain yang sangat menggembirakan hati juga  adalah bahwa pemerintah di Tanah Papua ikut mendampingi dan mendorong orang muda khususnya putra-putri asli Papua untuk terus berkembang maju meraih masa depan mereka sendiri dan masa depan masyarakat dan Tanah Papua melalui bekerja, bekerja  dan bekerja. Sungguh luar biasa!

Pastor Nico dalam usianya yang sudah lebih dari 80 tahun itu menyatakan bahwa   dirinya merasa sangat terharu menyaksikan acara penyerahan bantuan kemanusiaan hasil rejeki  yang dikumpulkan orang-orang  muda di Tanah Papua. 

Pada acara penyerahan bantuan kemanusiaan ini, tampak  hadir dua tokoh masyarakat  Orang Asli Papua  yang selama ini dikenal  masyarakat luas sebagai pioner kebhinekaan hidup bermasyarakat dan beragama di Tanah Papua yakni  Drg Aloysius Giyai,M.Kes, dan Drs Fransiskus Xaverius Mote,M.Si. Keduanya secara bergantian tampil  memberikan dukungan moril bagi orang-muda yang tergabung dalam Artekindo Group. 

Turut  hadir dalam acara ini, Ritha Arfayan - salah seorang Pengurus Yapukepa yang juga fasilitator acara penyerahan bantuan kemanusiaan Artekindo Group,  Thomas Darmadi sebagai Sekretaris Yapukepa bersama  anggota pengurus Yapukepa  lainnya. Sedangkan dari pihak Artekindo Group hadir pula  Fredrik Felle,  Boxel Haluk, Sainal Abidin, dan Flory Koban. ***