Papua Peringkat 25 Popnas 2019, Idris: Kita akan evaluasi

Sekertaris Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Idris Salama/Andi Riri

JAKARTA -  Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XV/2019-Jakarta resmi di tutup Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto di GOR Soemantri Brojonegoro Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu ( 24/11) malam.

Popnas 2021 akan digelar di Sumatera Selatan.

Untuk Popnas 2019, Provinsi Jawa Barat kembali menjadi yang terbaik sebagai juara umum setelah mengoleksi 37 emas, 34 perak, dan 28 perunggu. Terpaut satu emas dengan DKI Jakarta yang mengumpulkan 36 emas, 34 perak, 28 perunggu.  Sementara itu, posisi ketiga dihuni kontingen Jawa Timur dengan 29 emas, 30 perak, dan 43 perunggu.

Hingga hari terakhir, kontingen Papua menempati peringkat 25 dari 34 provinsi peserta dengan mengantongi 1 medali emas, 2 perak  dan 11 medali perunggu. Medali Kontingen Papua diraih cabor Dayung (1 emas, 1 perak, 1 perunggu), Tarung Derajat (1 perak, 3 perunggu), Judo (3 perunggu), Pencat Silat (1 peruggu), Tekwondo (3 perunggu).

Prestasi Papua di Popnas 2019 lebih baik dari popnas dua tahun sebelumnya di Jawa Tengah, dimana Papua berada di Popnas peringkat 29 dengan raihan 1 perak 7 perunggu.

Evaluasi

Sekretaris Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Idris Salama menuturkan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terkait hasil yang diraih setiap cabor, dan evaluasi tersebut sudah terbiasa dilakukan setiap usai pelaksanaan kegiatan. 

"Kita akan panggil semua penanggungjawab cabor Popnas XV 2019 dan kita akan evaluasi semuanya. Terutama bagi beberapa cabor yang gagal mencapai target raihan medali. Kita akan tanya kendala dan masalah apa yang terjadi sehingga gagal mencapai target," tegasnya, Senin (25/11)

Menurut Idrus, dari 13 cabor Popnas XV 2019, ada beberapa cabor yang gagal mencapai target, tapi cabor-cabor yang baru pertama kali tampil di popnas dan memberikan prestasi juga patut  di apresiasi seperti Tarung Derajat yang langsung menyumbangkan medali bagi Papua.

Kemudian Panahan, cabor ini walaupun tidak mendapat medali, tetapi atlet kita bisa bersaing dengan atlet-atlet di pulau Jawa. “Atlet panahan masuk sampai babak 16 besar sudah sangat luar biasa, apalagi lawan mereka atlet-atlet yang magang di pelatnas,” ujar Idris

Sementara kegagalan cabor atletik, menurut Idrus, perlu dipikirkan bersama. Sebab atletik dalam dua kali popnas tidak memberikan prestasi. 

“Sudah tentu kita akan evaluasi beberapa cabor yang masuk dalam Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Papua," tegasnya lagi

Pasalnya, lanjut Idris, dari cabor yang masuk dalam kerangka PPLP, beberapa diantaranya tidak mampu memperlihatkan prestasi yang siginifikan,” ucapnya.

Suasana penutupan Popnas 2019 berlangsung meriah dengan penampilan DJ Nayla yang mengajak semua pejabat dan peserta turun di depan panggung untuk berjoget Maumere.**