Persewar Waropen, Sang Dinamit dari Negeri Seribu Bakau

Tim Persewar Waropen saat melakukan Selebrasi / Istimewa

JAYAPURA - Tim promosi Liga 2, Persewar Waropen sukses mencatatkan sebuah sejarah baru dengan melangkahkan kaki untuk pertama kalinya ke babak 8 besar kompetisi kasta kedua Indonesia, usai menaklukkan Persatu Tuban 1-0 di Stadion Cenderawasih, Kabupaten Biak, Kamis (17/10).

Kemenangan tersebut membuat Persewar tak tergoyahkan di peringkat kedua klasemen Wilayah Timur dengan raihan 31 poin dan berhak mendapatkan satu tiket ke babak 8 besar Liga 2 2019.

"Memang kita menargetkan tiga poin di laga tadi untuk bisa membawa kita ke babak 8 besar, dan itu adalah target dari manajemen, sehingga kita bisa melangkah dengan mulus ke babak 8 besar," ujar pelatih Persewar, Elie Aiboy usai laga.

Meskipun telah memastikan lolos ke babak 8 besar, namun Elie menegaskan timnya tetap mengincar kemenangan di laga terakhir menghadapi Sulut United.

Pasalnya, kemenangan di laga tersebut akan menjadikan Persewar sebagai pemuncak klasemen atau juara grup.

Memecah Kemustahilan 

Pencapaian Persewar ini bak kisah tim Dinamit Denmark yang menghadirkan efek kejut bagi para kontestan di Piala Eropa 1992.

Hadir sebagai tim debutan, Persewar mampu mengejutkan persepakbolaan Indonesia dengan kelolosan mereka ke babak 8 besar untuk pertama kalinya.

Padahal, tim yang berasal dari Negeri Seribu Bakau (julukan Kabupaten Waropen) ini, sempat terjerembap di papan bawah klasemen Wilayah Timur.

Bahkan, tim yang terbentuk pada 2005 silam ini, melewati perjuangannya di wilayah timur dengan berbagai macam rintangan. Mulai dari sanksi-sanksi terhadap pelatih dan pemain hingga keterbatasan dana.

Namun faktanya, Elie Aiboy yang sementara bertugas menggantikan posisi pelatih kepala, Carolino Ivakdalam, justru mampu memecah kemustahilan.

Persewar bahkan menggungguli saudara tuanya, PSBS Biak yang lagi-lagi gagal lolos ke babak 8 besar.

Tim berjuluk Mutiara Bakau ini sukses menghadirkan cerita manis dalam debutnya di Liga 2 2019 dengan mencatatkan 9 kemenangan, 4 kali imbang dan 6 kekalahan.

Mampukah Persewar kembali meledak dan lolos ke kompetisi kasta tertinggi Indonesia, Liga 1 2020 mendatang?