Pemuda Agama Ajak Masyarakat Jaga Kedamaian Jelang Pelantikan Presiden

Ketua PWNU Provinsi Papua, Ustadz dr. H. Tony Wanggai/merahputih.com

JAYAPURA - Guna menyukseskan acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, pada 20 Oktober 2019 mendatang, dua tokoh pimpinan organisasi agama di Papua yakni Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Papua (PWNU) Provinsi Papua, Ustadz dr. H. Tony Wanggai dan Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) Pdt. MPA. Mauri. Sth mengajak seluruh warga di Papua untuk menjaga perdamaian dan keamanan.

” Mari kita bersama-sama menolak radikalisme baik yang bersifat agama, paham-paham yang bersifat saling membenci saling menyesatkan, mengkafirkan apalagi melakukan gerakan-gerakan radikalisme atas nama agama, karena memang agama melarang segela kegiatan kekerasan atas nama agama, karena islam adalah Rahmatan-lil-alamin. Islam adalah agama yang meyebarkan rahmat dan kasih sayang diatas muka bumi sebagaimana yang diajarkan oleh islam itu sendiri, “ajak Ustad Tony, Selasa (15/10).

Dia juga meminta kepada seluruh warga masyarakat yang ada di tanah Papua untuk tidak mempercayai hoax atau berita bohong, ” Hendaknya kita memverifikasi terlebih dahulu menanyakan kebenarannya sebelum kita menyebarkan kepihak-pihak lainya. Apabila kita tidak berhati-hati dalam menyeleksi berita-berita maka akan berdampak kepada kerugian dan penyesalan sesama kita, ” Tukasnya.

Sementara itu Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) Pdt. MPA. Mauri. Sth mengajak kepada seluruh masayarakat dan pimpinan gereja-gereja di provinsi papua untuk bersama-sama mensukseskan jalannya pelantikan Presiden dan DPRD terpilih.

”Kami meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia Khususnya yang berada di tanah Papua untuk mendukung dan mensukseskan pelantikan presiden terpilih kita yaitu bapak Ir. H. Joko Widodo dan wakil presiden bapak KH. Ma’ruf Amin, karena mereka adalah pemimpin yang sah yang dipilih oleh rakyat, dan kita harus mendukung penuh karena kepemimpinan mereka akan membawa Indonesia lebih baik, maju, beradab, sehingga kita menjadi bangsa yang damai, aman, sejahtera dan sentosa, “ajak Pdt Maury.

 

Dia juga menghimbau agar saling bergandengan tangan, sebab menurutnya walau bangsa kita berbeda-beda tetapi kita tetap satu bangsa yaitu bangsa Indonesia, satu bahasa yaitu bahasa Indonesia dan satu tumpah darah yaitu Republik Indonesia.

” Sekali lagi kami mengajak kepada kita semua untuk bersyukur kepada tuhan dan mendoakan pemerintah kita baik tingkat pusat maupun tingkat Provinsi, Dengan demikian maka hati Tuhan akan senang, hati pemerintah akan senang dan hati kita sebagai masyarakat akan senang. Tuhan memberkati kita semua sekali Yesus tetap Yesus, sekali Indonesia tetap Indonesia,"tandasnya.**