Survei Litbang Kompas, Masyarakat Papua Barat Belum Kenal Polisi Bhabinkamtibmas

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak didampingi Wakapolda Kompol Tatang saat mengikuti presentasi survei Litbang Kompas di aula gedung Polda Papua Barat, Kamis (19/9)/Alberth

MANOKWARI-Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak memimpin langsung laporan riset terhadap Kepolisian daerah (Polda) Papua Barat 2019 berdasarkan survei 'Litbang Kompas'

Tim survei Litbang Kompas, Satrio dalam pemaparan materi hasil survei menyebutkan bahwa kinerja Polda Papua Barat sudah sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Namun survei juga membuktikan bahwa banyak hal yang harus dievaluasi oleh jajaran polisi di wilayah Polda Papua Barat.

Sebelum menjelaskan lebih lanjut kehadapan Kapolda, Pejabat Utama Polda Papua Barat, Kamis (19/9), Satrio mengatakan bahwa kajian atau survei bertujuan untuk menggali penilaian masyarakat di Papua Barat terhadap kinerja polisi di wilayah hukum Polda Papua Barat.

Penilaian itu dilakukan dengan beberapa survei yakni salah satunya adalah responden mengisi quisner, sebab responden adalah objek atau masyarakat dalam proses survei dimaksud.

Dalam melakukan survei ini, kata Satrio, tim Litbang Kompas tidak bekerja sendiri tetapi menggandeng mahasiswa dari Manokwari dan Sorong yang sudah terbiasa terlibat dalam lakukan survei. Bahkan 200 responden sebagai sampel pelaksana lapangan sejak 11-19 Juli 2019.

Satrio mengatakan, survei ini tidak ada kaitan dengan kejadian demo pada 19 Agustus lalu. Daerah yang menjadi titik survei adalah penilaian kinerja polisi di Kota Sorong, kabupaten Sorsel, kabupaten Manokwari, kabupaten Manokwari Selatan, dan Pengunungan Arfak.

Dia mengatakan, 85% responden mengaku bisa naik motor, 34% dari 15% responden tidak punya SIM dan 24% beralasan tidak punya uang urus SIM, termasuk tidak tahu tempat mengurus SIM, namun 95% responden punya SIM.

Satrio mengaku bahwa responden yang dibawa sampel merupakan responden baru. "responden menerima tim survei dengan baik saat mendatangi mereka ke rumah, contohnya di Pegaf" ungkap Satrio.

Terkait dengan polisi Bhabinkamtibmas di wilayah polres jajaran Polda Papua Barat, Satrio mengatakan, sesuai survei masyarakat belum terlalu mengenal Bhabinkamtibmas, namun masyarakat lebih mengenal Babinsa di TNI AD. 

Oleh karena itu, Satrio mengajak dan menyarankan kepada Kapolda untuk perintahkan jajaran polres kenalkan polisi Bhabinkamtibmas ke masyarakat Papua Barat.

Menanggapi hasil survei Litbang Kompas, Kapolda Nahak dalam diskusi mengatakan, persoalan saat ini yang menjadi masalah serius baginya dalam menata pelayanan di wilayah kerjanya sampai ke jajaran polres.

"Hasil survei Litbang Kompas ini akan digunakan oleh jajaran Polda Papua Barat pada tahun anggaran berikutnya" tambah Kapolda Nahak.

Mengakhiri presentasi itu, Satrio mengaku apresiasi Kapolda Papua Barat, karena institusi polri ini yang pertama kali di Provinsi Papua Barat membuka ruang kepada Litbang Kompas untuk lakukan survei tentang kinerja polisi.*