Lomba Pesparani Katolik I Provinsi Papua Akan Dilaksanakan di Kota Jayapura

Ketua LP3K Provinsi Papua , FX Motte/Roberth

JAYAPURA-Musyawarah Daerah II (Musda) dan Raker Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Suara Gerejani Katolik (LP3K) Provinsi Papua yang dimulai 23-25 ​​Agustus 2019 di Kota Jayapura, telah dibuka, Mingggu (25/8) siang oleh Ketua LP3K Provinsi Papua , FX Motte di Aula Maranatha Waena.

Dikatakan, Musda II dan Raker menyusun dan menyusun buku statuta dan pedoman yang berkaitan dengan bidang kerja LP3K Provinsi dan LP3K Kabupaten Kota. Selain ini mengatur Kota Jayapura sebagai tuan rumah Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Provinsi Papua yang akan dilaksanakan pada bulan November 2019.

Lanjutkan, tema Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Provinsi Papua, "Hatiku siap, ya Allah, aku mau dengar, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku" (MZM 108: 2). Dan subtema, "Dengan Pesparani I, kita tingkatkan persaudaraan Katolik di Papua demi gereja yang hidup menuju Pupua bangkit, mandiri, sejahtera dan berkeadilan"

“Dan menyelesaikan pertarungan Pesparani Katolik I Provinsi Papua adalah paduan suara dewasa campuran, paduan suara dewasa pria gregorian, paduan suara dewasa wanita, paduan suara anak, paduan suara OMK campuran, paduan suara gregorian remaja, menyanyikan mazmur kategori dewasa, cerdas cermat katagori anak, cerdas cermat rohani kategori remaja, lomba tutur kitab suci, ”ujar Motte.

Sebelumnya saat pembukaan, Jumat (23/8) lalu Ketua Panitia Musda II dan Raker, Vinsen Lokobal membahas tujuan pelaksanaan Musda Il dan Raker Provinsi LP3K adalah perumusan dan menyusun bersama buku statuta dan pedoman yang berkaitan dengan bidang kerja LP3K Provinsi dan LP3K Kabupaten Kota. “Dan akan semakin matang mempersiapkan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) di tingkat Provinsi Papua dan tingkat Nasional II di Kupang, November 2019,” kata Ketua Panitia Musda II, Vinsen Lokobal dalam menyambutnya.

Sementara Uskup Jayapura, Mgr Leo Laba Ladjar, OFM meminta LP3K melakukan persiapan Pesprani II dengan baik dan tak hanya sebagai acara seremonial biasa. Uskup Jayapura meminta umat katolik yang mewakili Pesparani dapat menyanyi dengan hati, sesuai iman Katolik. Tidak layak menyanyi dan ingin mendapatkan juara.

“Jika kita menyanyi tingkat provinsi atau nasional pasti ingin mendapatkan pujian kan? Nah, saya mohon kepada umat agar bisa menyanyi dengan dilandasi semangat yang kongkrit dalam kehidupan sehari-hari. Tak ada guna, jika kita menyanyi lagu rohani, tanpa membicarakan dengan injil dalam membangun iman gereja,"katanya. *