BTM Tegaskan Siap Melawan Siapapun yang Berani Mengganti Nama Jembatan Youtefa

Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano/Andy

JAYAPURA – Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano atau yang akrab disapa BTM menegaskan bahwa nama jembatan Youtefa telah dinamakan oleh para tokoh adat di Kota Jayapura, sehingga tidak boleh ada satu pun orang atau pihak manapun yang boleh mengganti nama jembatan tersebut.

Jembatan Youtefa, merupakan jembatan merah yang dibangun diatas perairan Youtefa yang menghubungkan kawasan pantai hamadi - holtekamp dan akan menjadi ikon wisata baru di Kota Jayapura. Jembatan ini dibangun dengan menggunakan anggaran APBN, dan APBD Provinsi Papua. Sedangkan untuk membangun jalan penghubung pantai Hamadi menuju jembatan menggunakan APBD Kota Jayapura.Rencananya Presiden Joko Widodo akan meresmikan jembatan ini usai dilantik jadi Presiden periode kedua Oktober mendatang

“Jembatan itu sudah diberi nama oleh para tokoh adat pemilik tanah dan air di negeri ini dengan nama “ Youtefa “ sehingga tidak boleh ada orang atau pihak lain yang boleh mengganti nama itu,” tegas Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano saat pembukaan Festival Humboldt ke-11 di Pantai Hamadi, Kota Jayapura, Senin (5/8) sore.

Menurutnya, jika ada pihak yang ingin mengganti nama jembatan tersebut, maka pihaknya bersama masyarakat adat Port Numbay tidak segan untuk melawan.

“ Kalau ada yang mau mengganti nama itu, maka kita siap untuk melawan, karena itu sudah menginjak harkat dan martabat pemilik tanah Port Numbay ini,” tegasnya lagi.

Menurut BTM, jembatan tersebut bisa berdiri megah karena mendapat ijin dari para tokoh adat Port Numbay. Sehingga wajib hukumnya menghargai masyarakat adat pemilik tanah Port Numbay. “ Hargailah hak-hak adat kami. Jangan injak hak kami di negeri kami sendiri,” ujarnya.

Lanjut BTM, jembatan tersebut dibangun dengan menggunakan uang rakyat dari pajak yang dibayarkan oleh rakyat, sehingga tidak seharusnya mengganti nama jembatan dengan kemauan sendiri.

“ Jadi semua yang dibangun ini dari pajak, bukan dari uang pribadi. Jadi jangan seenaknya ingin mengganti nama jembatan ini, tetapi hargailah para tokoh adat yang sudah memberikan nama jembatan ini,” tegasnya.**