MANOKWARI- Asrama mahasiswa Mansinam II di Entrop, Kota Jayapura Provinsi Papua merupakan aset tetap milik Pemda Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Namun asrama itu bukan saja dihuni oleh mahasiswa asal Kabupaten Manokwari saja, melainkan ada juga mahasiswa asal Pegunungan Arfak (Pegaf) dan Manokwari Selatan (Mansel).

Anggota DPRD Manokwari Yakupi Yenu yang berkesempatan mengunjungi asrama itu pada Kamis (6/6), mengaku sangat prihatin setelah menerima aspirasi dari mahasiswa yang tinggal untuk menuntut ilmu di Jayapura.

Adapun aspirasi mahasiswa antara lain tentang MCK dan air bersih. Untuk menjawab itu, Yakupi pun duduk bersama mereka dan membahas masalah tersebut untuk mencari solusi.

Kepada wartaplus.com melalui sambungan telepon, Kamis (6/6) sore, Yakupi mengharapkan ada perhatian tiga bupati di Papua Barat yakni Bupati Pegaf, Bupati Manokwari Selatan dan Bupati Manokwari.

"Tiga bupati harus bertanggung jawab terhadap mahasiswa yang tinggal di asrama mahasiswa Mansinam II di Jayapura. Meskipun asrama itu milik pemda Manokwari, namun kebutuhan mahasiswa didalamnya menjadi beban tiga bupati," ujar Yakupi.

Lanjut dia, bukan saja kondisi asrama itu yang menjadi tanggung jawab pemda Manokwari, namun juga menjadi tanggungan pemda Mansel dan Pegaf.

Selain tiga daerah itu, Yakupi mendesak agar Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan juga menaruh perhatian khusus terhadap asrama itu dan mahasiswa yang tinggal didalamnya.

Menurut Yenu, asrama mahasiswa Mansinam II di Jayapura merupakan bekas tangan Dominggus Mandacan pada saat masih menjabat bupati Manokwari dua periode.

Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan yang dikonfirmasi secara terpisah, Kamis sore, mengatakan bahwa setelah libur masuk pada 10 Juni nanti dia akan memanggil kepala dinas sosial untuk menyampaikan apa yang diaspirasikan mahasiswa di Jayapura. *