Janji Kapolri Buat Kecewa Gubernur, Kapolda Papua Barat Bukan Putra Papua

Mantan Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf A Rodja (kanan) dan pengganti Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak (kiri)/Istimewa

MANOKWARI- Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengutarakan kekecewaan atas surat telegram (ST) Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian terhadap pengganti Kapolda Papua Barat.

Menurut Gubernur bahwa Kapolri sudah berjanji akan menempatkan Putra asli Papua sebagai Kapolda Papua Barat, namun faktanya setelah ST Kapolri turun, bukan anak asli Papua.

"Saya terima ST Kapolri pada tanggal 26 April 2019. Padahal sesuai dengan Surat Telegram Nomor: ST/1202/IV/KEP/2019 tanggal 24 April 2019," kata Gubernur kepada wartawan, Kamis (2/5/2019).

Kata Gubernur, saat itu Kapolri berjanji akan menempatkan Kapolda asli Papua setelah Brigjen Pol Rudolf A Rodja, bahkan nama yang diusulkan Gubernur saat itu adalah Kombes Pol Petrus Waine.

"Janji Kapolri akan menempatkan pengganti Kapolda dan sesuai nama putra Papua yang diusulkan adalah Petrus Waine yang menjadi pilihan saya," ungkap Dominggus.

Dikatakan Dominggus, kalau informasi pergantian Kapolda ia dapat melalui sambungan telepon dari Kapolri pada tanggal 26 April 2019. "Saya terima telepon dari Kapolri setelah TR dari Kapolri turun" ungkap dia.

Meski kecewa, Gubernur berharap semua masyarakat Papua Barat menerima keputusan Kapolri yang sudah dikeluarkan melalui telegram yang menunjuk Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak sebagai pengganti Brigjen Pol Rudolf Alberth Rodja, mantan Kapolda Papua Barat yang kini pindah ke Polda Papua.

Oleh karena itu, Gubernur Dominggus menyerukan kepada semua pihak untuk menerima keputusan tersebut dan menjaga stabilitas keamanan di Papua Barat.

Untuk diketahui bersama bahwa pada Kamis (2/5), Kapolri melantik Kapolda dan pejabat perwira tinggi  yang dimutasi di jajaran Polri. *