Gubernur Mathius Fakhiri: Satu Pekan Kepemimpinan Penuh Cinta, Satu Bahasa Kasih untuk Seluruh Masyarakat Papua

Ilustrasi wartaplus.com

JAYAPURA,wartaplus.com - Dalam sepekan lebih sejak pelantikannya oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri dan Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen telah menunjukkan arah baru kepemimpinan di Bumi Cenderawasih: kepemimpinan yang bekerja cepat, menyentuh rakyat, dan berpijak pada kasih sebagai bahasa politik Papua.

Sejak awal minggu, Gubernur Fakhiri dan Wagub Rumaropen  memulai langkah dengan koordinasi bersama kementerian dan lembaga di Jakarta untuk menyinergikan program nasional dengan prioritas pembangunan Papua. Fokus pembahasan diarahkan pada SDM Papua, pemberdayaan ekonomi rakyat, penguatan pertanian, dan peningkatan infrastruktur dasar di sembilan kabupaten/kota wilayah Provinsi Papua.

"Papua tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan, tetapi harus menjadi subjek yang menentukan masa depannya sendiri,” tegas Gubernur Fakhiri dalam salah satu pertemuan.

Kembali ke Tanah Papua Disambut Kasih Rakyat

Kamis (16/10), Gubernur dan Wakil Gubernur tiba kembali di Jayapura dan disambut hangat oleh masyarakat serta Forkopimda Papua di Bandara Sentani. Sambutan tersebut mencerminkan rasa optimisme baru rakyat Papua terhadap kepemimpinan yang diharapkan membawa harmoni dan keadilan bagi semua wilayah — dari pesisir, lembah, hingga pegunungan dan dari kampung hingga kekota.

Dalam kesempatan itu, Gubernur menyerukan semangat “Harmoni Papua” sebagai arah kerja bersama. “Kita semua satu keluarga. Mari kita jaga rumah besar ini dengan kasih dan kerja bersama,” ucapnya.

Politik Sebagai Pengabdian

Gubernur Fakhiri dan Wagub Rumaropen juga menghadiri Musyawarah Daerah XI Partai Golkar Papua (17/10), di mana Gubernur Papua terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Papua. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kepemimpinan politik harus dimaknai sebagai bentuk pelayanan, bukan perebutan kekuasaan.

“Menjadi pemimpin bukan tentang kedudukan, tetapi tentang pengabdian. Golkar Papua harus menjadi rumah besar bagi semua anak negeri,” ujar Gubernur Fakhiri disambut tepuk tangan peserta Musda.

Pernyataan tersebut menjadi cerminan nilai politik baru di Papua  politik kasih dan persaudaraan, yang selaras dengan semangat pemerintahan daerahnya.

Mendengar Bukan Sekadar Bicara

Menurut Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus, kepada wartaplus.com, Minggu siang, rangkaian agenda Gubernur selama sepekan terakhir menunjukkan kepemimpinan yang aktif, responsif, dan berorientasi rakyat.

“Pak Gubernur Fakhiri ingin rakyat Papua merasakan pemerintah yang bekerja dengan hati, mendengar sebelum bicara, dan hadir sebelum diminta,” jelas Rifai Darus.

Ia menambahkan bahwa pendekatan Gubernur berbasis pada politik harmoni  membangun sinergi sosial antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh-tokoh adat-agama.
Langkah-langkah awal ini sekaligus menjadi pondasi kepercayaan publik terhadap arah baru pemerintahan Papua yang lebih terbuka dan berkeadilan.

“Papua sedang berjalan dengan langkah kasih. Kami tidak sedang mengejar kemewahan, tapi menjemput keadilan. Pemerintah hadir bukan untuk memerintah, melainkan untuk melayani,” tegas Gubernur Mathius Fakhiri melalui Juru Bicara-nya, Muhammad Rifai Darus.*