Filep Wamafma Mendapat Dukungan dari Masyarakat Dusner Wondama

Filep Wamafma saat berada di tengah anak-anak di kampung Dusner kabupaten Teluk Wondama/Istimewa

WONDAMA- Dukungan dari masyarakat Dusner, Kabupaten Teluk Wondama kepada calon senator asal dapil Provinsi Papua Barat, Filep Wamafma, S., M.Hum, C.L.A semakin menguat.

Pace Jas Merah alias Filep Wamafma datang ke Dusner merupakan bagian dari agenda kampanye nonpartai langsung dengan masyarakat adat di kampung Dusner.

"Jadi, karena saya datang sebagai anak adat di tengah masyarakat adat Dusner, maka disambut juga dengan adat setempat, saya pun berterima kasih atas penyambutan masyarakat adat setempat yang luar biasa," kata Filep Wamafma, Jumat (5/4).

Dijelaskan Wamafma bahwa agar menjangkau warga Dusner, tim pace jas merah menumpang long boat masyarakat Wondama agar bisa sampe disana. Ketika tatap muka, Filep langsung menyampaikan tujuannya.

"Kehadiran saya bersama tim disini untuk diketahui warga kalau saat ini saya mencalonkan diri sebagai calon DPD RI asal Papua Barat nomor urut 23, lalu saya hadir disini untuk minta dukungan doa dan suara agar bisa duduk dan mewakili  masyarakat adat di  DPD RI," ujar Filep.

Selain kampanye tentang visi misi pace jas merah, ia juga menyampaikan bahwa buku hukum adat Wondama sudah dituntaskan dan diserahkan kepada pemerintah dan masyarakat adat Teluk Wondama.

Wamafma sendiri memiliki sejuta pengalaman kerja yang sudah dilalui, namun kurang lengkap ketika menyuarakan aspirasi masyarakat adat Papua Barat sampai ke Jakarta.

Untuk itulah masyarakat Dusner diminta tidak salah dalam memilih calon DPD RI asal Papua Barat di Jakarta. Sebab hanya orang berpengalaman yang dapat memahami persoalan masyarakat adat Papua Barat, maka Filep Wamafma yang tepat untuk dipilih.

Kata Wamafma, bukan sekadar kampanye nonpartai, namun menyerap aspirasi masyarakat Dusner secara khusus, tapi masyarakat Teluk Wondama pada umumnya.

Wamafma pun menjelaskan tentang otonomi khusus, sebab saat ini masyarakat di Papua Barat belum rasakan dana otsus seutuhnya, maka sudah saatnya ada keterwakilan anak adat ke Jakarta untuk perjuangkan aspirasi masyarakat. *