Siswa SMK di Papua yang Ikut UN Berjumlah 8.899 Siswa

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua,Elias Wonda

JAYAPURA – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang digelar sejak Senin (25/3) kemarin di Provinsi Papua diikuti oleh 8.899 siswa dari 136 SMK yang tersebar di 29 kabupaten dan kota.

Pelaksanaan UN yang digelar hingga Kamis, 28 Maret mendatang menggunakan dua sistem yakni Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).

“Pelaksanaan UN berjalan dengan baik dan kami belum dapat laporan dari pihak panitia di seluruh kabupaten/kota terkait siswa ataupun sekolah yang tidak mengikuti,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda di Jayapura, Selasa (26/3).

“19 kabupaten/kota di Papua sudah melakukan UNBK antara lain kabupaten Supiori, Kota Jayapura dan Kabupaten Waropen,” Kata Elias Wonda.

Sementara kabupaten yang belum melaksanakan UNBK adalah Kabupaten Puncak Jaya, Yahukimo, Tolikara, Memberamo Tengah, Nduga, Lanny Jaya, Puncak, Dogiyai, Yalimo dan Intan.

Untuk pelaksanaan UN SMK di kabupaten Kabupaten Jayapura yang mengalami musibah banjir bandang, ada dua sekolah SMK terpaksa dipindahkan yakni SMK  5 penerbangan di pindahkan ke SMK  1 Sentani dan SMK 8 Waena dipindahkan dipindahkan ke SMK Yapis.

“Secara umum ada beberapa permasalahan yang perlu ditangani dalam pelaksanaan UN seperti tersedianya akses internet yang memadai pada sebagaian wilayah pedalaman yang mengakibat proses pendataan berjalan lambat,” jelasnya.

Selain itu, sebagian kabupaten belum memiliki satuan pendidikan yang memiliki sarana UNBK, sekolah sering mengganti operator dapodik sehingga pendataan tidak berjalan baik, sebagian besar sekolah enggan mengikuti UNBK dengan sistem menumpang, keterlambatan DPA mengakibatkan persiapan pelaksanaan UN kurang optimal.

“Oleh sebab itu, kami mengharapkan kepada DPR Papua untuk mendukung upaya penyediaan akses internet, menyediakan laboratorium computer lengkap dengan listrik dan operator Dapodik jenjang SMA dan SMK,” harapnya.

Untuk mendukung pelaksanaan UN, Dinas Pendidikan Provinsi Papua sebelumnya telah bersurat ke PLN dan Telkom.

“Sebelumnya kami sudah ajukan ke mereka, setiap tahun kami rutin memberikan surat agar PLN dan Telkom membantu jalannya UN tersebut di sekolah, sehingga tidak ada gangguan,” katanya