Pemuda Penggerak Perubahan Berdiskusi dengan Deputi 5 KSP di Manokwari

Puluhan pemuda-pemudi Papua Barat berfoto bersama usai mengikuti diskusi dengan Deputy 5 Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia di Manokwari/Istimewa

JAYAPURA – Puluhan pemuda-pemudi penggerak perubahan dan pembangunan di Papua Barat mengikuti pertemuan dan berdiskusi dengan Deputy 5 Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia di Manokwari, Selasa (12/3).

Kegiatan yang difasilitasi oleh organisasi Sosial Pendidikan Kewirausahaan Berbasis Anak Muda Papua KITONGBISA ini bertujuan untuk mendengar penyampaian aspirasi anak muda Papua dalam memajukan pembangunan di Tanah Papua dan mengevaluasi pendekatan kerja pemerintah.

Salah satu peserta diskusi, Siriwai Adrianus Kuwei saat menyampaikan aspirasinya mengungkapkan, salah satu cara atau strategi untuk pembangunan Papua yang baik adalah melalui pendidikan, sehingga setiap orang Papua mampu keluar dari kebodohan dan ketertinggalan,

“Bapa saya pernah berkata kepada saya waktu kecil, kalo ko mau merdeka, pegang buku, baca, dan belajar keras. Dan ini yang saya lakukan hari ini, bahwa hanya pendidikan yang bisa merubah kita orang Papua lebih baik dari hari ini,” ujarnya.

“Kemerdekaan dari masyarakat Papua adalah ketika mereka keluar dari kebodohan dan ketertinggalan, dan jalan satu-satunya adalah melalui pendidikan,” kata Siriwai Adrianus Kuwei yang juga sebagai pimpinan organisasi pertukaran Pemuda Antar Negara di Papua Barat.

Sementara itu, peserta diskusi lainnya, Jack Wanggai, mengungkapkan bahwa pola pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah pusat harus dirubah, yakni mendengar dari masyarakat dan membuat program pembangunan yang kontekstual dengan kebutuhan masyarakat Papua.

“Selama ini pembangunan di Papua hanya berdasarkan pemikiran Jakarta. Jadi apa yang dipikirkan oleh Jakarta itu yang dinilai benar dan diterapkan di Papua, tapi pada akhirnya hasil yang diperoleh tidak maksimal, tidak sesuai dengan harapan,” ujarnya.

“Oleh karena itu maka Jakarta (pemerintah Pusat) perlu merubah hal ini, pemerintah harus mendengar dari bawah, sehingga membuat program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Papua. Dengan demikian maka pembangunan yang dilakukan akan berjalan baik dan terarah,” kata Jack Wanggai yang juga aktivis pembela hak-hak para Nelayan di Papua Barat.

Ketua organisasi KITONGBISA Cabang Manokwari, Yulianus Yogi, menyampaikan dampak positif dari disksi yang dilakukan adalah mempersiapkan generasi muda Papua yang handal untuk melanjutkan estafet pembangunan Papua kedepannya, dalam Ranah NKRI.

“Kita adalah penerus pemimpin di Papua. Untuk itu, pemimpin-pemimpin di Papua harus mampu berkomitmen untuk mengakaderkan pemimpin yang lebih muda, untuk mengambil tonggak tanggung jawab ini,” ujarnya.

Sementara itu, CEO dari KITONGBISA, Gracia Billy Mambrasar, memberikan apreasiasi atas apa yang telah dikerjakan pemerintah pusat untuk membangun Papua sejauh ini.

“Bagi saya, Pak Presiden Jokowi dan strateginya untuk mempercepat pembangunan di Tanah Papua telah berjalan dengan baik, dan kolaborasi seperti diskusi ini, yang melibatkan anak muda yang telah bergerak untuk mempercepat proses pembangunan di Tanah Papua, merupakan strategi yang tepat,” ucapnya.

Billy berharap agar diskusi kolaborasi dengan pusat seperti diskusi yang diakukan ini terus terjadi ke depannya.

“Diskusi-diskusi seperti ini akan melahirkan banyak sekali ide cemerlang dari anak-anak muda Papua untuk berkarya dan berkontribusi untuk membangun Papua,”  tandasnya. *