Begini Klarifikasi Demokrat Papua Terkait Isu Pindah Partai Lukas Enembe

Sekertaris DPD Demokrat Papua, Carolus Bolly SE.MM

JAYAPURA - Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe SIP.MH yang juga adalah Gubernur Papua sempat membuat heboh dengan pernyataannya di publik yang mengklaim bakal pindah ke partai Nasdem . Pernyataannya ini menjadi perbincangan serius di kalangan kader dan simpatisan Demokrat di Papua termasuk kalangan petinggi partai di tingkat pusat. Bahkan pula menimbulkan kegelisahan, bagaimana nasib demokrat di Papua jika tak lagi dinakhodai oleh seorang Lukas Enembe. Hal ini tentunya mengingat peran Lukas Enembe yang menjadikan Partai berlambang bintang Mercy ini menjadi partai terbesar dengan jumlah kader terbanyak yang menjadi kepala daerah dan menguasai sebagian besar kursi di DPRD baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten.

Menyikapi desas desus tersebut, DPD Demokrat Papua akhirnya memberikan klarifikasi.

Dihadapan awak pers di Jayapura, Selasa (12/3), Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Carolus K Bolly, SE, MM menegaskan, sampai saat ini Lukas Enembe tetap memimpin partai Demokrat Papua hingga akhir masa jabatnnya pada 2020 mendatang

“Terkait dengan kegelisahan teman-teman seluruh DPC dan masyarakat yang belakangan ini memperbincangkan tentang keberadaan ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe dimana informasi beredar beliau pindah partai. Perlu kita tegaskan bahwa sampai saat ini beliau tidak pindah partai,” tegas Carolus.

Lewat Mekanisme Partai

Menurut dia, proses pindah partai seorang Ketua Partai tentunya bukan hanya secara lisan tetapi harus melalui mekanisme Partai yakni melalui Musyawarah Cabang (Muscab) serentak dan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).

Memang sebelumnya pernah diagendakan untuk menggelar Muscab maupun Musdalub terkait keinginan Lukas Enembe untuk pindah ke partai Nasional Demokrat (Nasdem), namun setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat pada awal Februari 2019 lalu, akhirnya diputuskan untuk tidak menggelar kedua agenda tersebut

“Jadi, Partai Demokrat masih tetap dipimpin oleh Ketua DPD nya pak Lukas Enembe. Kita siap untuk sama-sama menghadapi pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2019,” tegasnya

Carolus Bolly yang juga Ketua Komisi III DPR Papua ini, memastikan bahwa agenda - agenda internal Partai Demokrat tetap berjalan sebagaimana mestinya. 

“Tidak boleh ada lagi keraguan, tidak boleh lagi ada perbincangan desas - desus sana sini bahwa ketua DPD telah pindah partai. Sampai hari ini, beliau masih tetap pimpin Partai Demokrat Papua,” serunya

Proses Regenerasi

Terkait pernyataan Lukas Enembe beberapa waktu lalu, siap mundur dari Partai Demokrat dan memilih mendukung Jokowi - Ma’ruf Amin dalam Pilpres? Carolus Bolly menjelaskan, jika Lukas Enembe mempunyai harapan dan cita-cita ke depan bahwa suatu saat pasti akan mundur dalam rangka regenerasi internal partai.

Namun, lanjut Carolus, pernyataan mundur atau proses regenerasi itu, ada forumnya yakni melalui musda atau musdalub.

Dikatakan, pihaknya sudah beberapa kali berkoordinasi dengan DPP Partai Demokrat, namun kondisi saat ini menghadapi Pileg dan pilpres, sehingga tidak bisa melaksanakan agenda tersebut. 

“Kalaupun nanti suatu saat beliau tinggalkan partai, tentu lewat forum musyawarah sebagai pengambil keputusan tertinggi partai untuk terjadi proses pergantian,” jelasnya. 

"Periodesasi yang ada sekarang ini, sampai tahun 2020. Tapi ditengah jalan setelah pileg terjadi musda, berarti itu musdalub. Pelaksanaan musdalub harus tetap sesuai ketentuan AD/ART partai, kalau tidak maka itu tidak sah,” katanya. 

Semua Kader Dipersilahkan Bertarung

Sementara itu disinggung apakah Lukas Enembe memilih untuk tetap bertahan di Demokrat  demi meredam konflik internal partai mengingat sejumlah kader telah bermanuver untuk merebut posisi ketua partai (menggantikan Lukas Enembe) yang dikhawatirkan akan menimbulkan konflik besar di masyarakat dan bakal mengganggu proses pemilu 2019 di Papua?

“Itu tidak masalah. Beliau (Lukas Enembe) juga memberikan kebebasan bahwa siapapun nanti yang mau jadi ketua, silahkan menggalang karena begini tidak ada lagi proses penunjukkan dalam Partai Demokrat, atau pak Lukas mempersiapkan seseorang, itu tidak ada. Oleh karena itu, beliau beri kesempatan semua kader, silahkan bertarung jika ada musda atau musdalub,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD Demokrat Papua, Lukas Enembe usai penetapan dirinya sebagai Gubernur Papua terpilih untuk periode kedua bersama Wagub Klemen Tinal secara tegas menyatakan adanya kemungkinan berpindah ke partai Nasdem. Tidak hanya pindah partai, mantan Bupati Puncak Jaya ini juga secara tegas menyatakan dukungan terhadap pasangan nomor urut 1 Jokowi - Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.Padahal diketahui, partai yang dipimpinnya merupakana partai koalisi yang mendukung pasangan nomor urut 2, Prabowo - Sandiaga Uno.