Kapolda Papua dan Presiden GIDI Pantau Langsung Pemulangan Massa Pengantar Jenazah Lukas Enembe

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fachiri bersama Presiden GIDI Pdt Dorman Wandikbo memantau kepulangan massa dari Pos Polisi Holtekamp/Humas Polda Papua

JAYAPURA, wartaplus.com - Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K bersama Presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI), Pdt. Dorman Wandikbo, S.Th, memantau langsung pemulangan massa pengantar jenazah Lukas Enembe, mantan Gubernur Papua, Jumat (29/12) sore.

Pemulangan massa setelah prosesi pemakaman mantan orang nomor satu di Papua itu selesai dilaksanakan pada Jumat siang. Seperti diketahui, jenazah Lukas Enembe dimakamkan di lahan kediaman pribadinya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura pada Jumat siang.

Adapun pemantauan yang dilakukan Kapolda bersama Pdt Dorman yaitu dari Kediaman Koya Tengah, melewati Pospol Holtekam Polresta Jayapura.

Permohonan Maaf

Saat dimintai keterangan, Pdt. Dorman Wandikbo menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi sebelumnya dan mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan baik Polri maupun TNI yang telah mengawal jalannya prosesi kedatangan, kemudian persemayaman hingga pemakaman.

"Dari Jakarta sampai dengan di Koya, dalam kesempatan ini saya sebagai pimpinan menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya karena kita punya orang tua bapak Gubernur dengan beberapa orang yang menjadi korban dalam pengantaran Lukas dari bandara ke Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN). Itu diluar dugaan kami, pimpinan gereja, maupun pihak keamanan. Kami semua sudah berbicara baik, bagaimana kami bisa melakukannya dengan damai dan aman," ucap Pdt Dorman.

“Kejadian yang terjadi, dan menyebabkan masyarakat menjadi korban baik secara materi maupun rumah yang terbakar di Waena, di luar dugaan kami. Kami telah berupaya untuk menciptakan suasana damai dan aman, karena almarhum Lukas adalah sosok yang mengedepankan perdamaian, sebagai tokoh Pembangunan," ungkapnya.

Pdt. Dorman Wandikbo menyampaikan rasa prihatinnya atas dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat yang menjadi korban. Dia berharap agar mereka yang terluka atau dirugikan dalam peristiwa tersebut dapat mendapatkan perawatan yang baik.

“Saya sebagai pimpinan gereja yang juga sebagai tokoh Gereja yang ada di tanah Papua memohon maaf atas tindakan-tindakan yang terjadi. Hal itu di luar kendali kami, kami berusaha memberikan yang terbaik sebagai Tanah Papua, tanah damai," akunya.

Pdt. Dorman Wandikbo menyampaikan doa agar Bapak PJ. Gubernur, Sekda, mahasiswa, dan masyarakat yang menjadi korban dapat mendapatkan pengobatan yang baik. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk Kapolda, Pangdam, dan seluruh anggota yang terlibat dalam memfasilitasi kendaraan agar keluarga duka dapat kembali pulang dengan aman.

"Kita jaga Tanah Papua sebagai tanah damai. Terima kasih untuk semua pihak yang sudah mendorong kami untuk menjalankan kegiatan ini," pungkasnya.

Polisi Siapkan Truk 

Sementara itu Kapolda Irjen Fachiri menyampaikan, untuk proses pemulangan massa dari rumah duka ke tempat mereka masing masing, pihaknya telah menyediakan kendaraan truk untuk mengangkut ke arah Abe, Waena hingga Sentani.

"Masyarakat yang masih duka paling ada duduk di rumah duka. Tapi nanti yang mau kembali kami dari pihak kepolisian akan bantu fasilitas kendaraan untuk mengantar menuju titik-titik mereka," kata Kapolda.

Menurut ia, jika massa diangkut dengan kendaraan akan lebih tertib. "Mudah mudahan tidak juga mengganggu atau terjadi keadaan yang seperti kemarin. Saya berharap tidak terulang," harapnya.

Kapolda juga berharap, masyarakat nusantara tidak boleh menunjukan hal-hal yang tidak patut sehingga nanti membuat yang tadi persoalan duka itu berubah jadi persolan lain.**