BMKG Akan Pasang Tujuh Seismograf di Daerah Rawan Gempa

Kepala BMKG wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili ketika memberikan keterangan di rungan kerjanya, Senin (11/3) siang/Andy

JAYAPURA - Guna memantau aktivitas gempa di Papua dan Papua Barat, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika wilayah V Jayapura akan memasang 7 alat seismograf di 7 daerah rawan gempa di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Tujuh daerah rawan yang menjadi perhatian adalah Kabupaten Jayapura, Timika, Yahukimo, Boven Digoel, Keerom, Waropen dan Teluk Wondama Papua Barat.

“Teluk Wondama masuk Papua Barat, tapi karena patahan gempa ini tidak mengenal wilayah administrasi, sehingga 1 kita pasang di Wondama karena ada patahan ransiki yang mengarah ke Nabire,” kata Kepala BMKG wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili di Kota Jayapura, Senin (11/3) siang.

“Pemasangan peralatan Seismograf untuk untuk menambah jaringan pengamatan gempabumi di wilayah Papua. Ini adalah kepedulian pemerintah ikut melakukan mitigasi untuk mengurangi bencana, sehingga kita (BMKG) lebih cepat menyebarkan informasi jika terjadi gempabumi,” tambahnya.

Menurutnya, dengan pemasangan seismograf ini akan memperkuat monitoring gempa dan memberikan informasi terkait gempa yang sering terjadi di daerah-daerah ini.

“Alat ini untuk mencatat getaran gempabumi dan kami melakukan analisis untuk mengetahui parameter gempa bumi seperti kekuatan gempa, kedalaman gempa, dan pusat gempa terjadi dilokasi mana,” jelasnya.

“Selain itu untuk mengetahui arah pergeseran, sehingga kita bisa mengetahui apakah gempa yang terjadi memicu tsunami atau tidak,” ujarnya.

Rencananya, di tahun 2020 BMKG Jayapura akan kembali memasang 20 seismograf di seluruh daerah rawan gempa yang ada di Papua.

“Kita sudah mengidentifikasi daerah rawan dan rencananya  tahun 2020 kita akan tambah 20 potabel seismograf sehingga kita bisa mengetahui lokasi-lokasi gempa yang terjadi,” imbuhnya.

Meski demikian, Petrus mengaku bahwa wilayah Selatan Papua tidak bisa dipasang seismograf karena wilayahnya yang terdiri dari daerah rawa.

“Untuk wilayah Papua Selatan seperti Mappi, Asmat dan beberapa daerah lainnya belum bisa kita pasang alat ini karena daerahnya adalah daerah rawa. Karena alat ini merespon dari getaran tanah secara langsung, sementara daerah-daerah ini adalah daerah rawan dan belum bisa dipasang,” jelasnya. *