Hasil Olah TKP, Polisi Duga Penembakan di Puncak Jaya Oleh Kelompok Sipil Bersenjata

Proses olah tempat kejadian perkara penembakan seorang warga sipil di kampung Wuyukwi, Puncak Jaya oleh jajaran Polres setempat, minggu (3/2/2019) pagi/Istimewa

MULIA - Polres Puncak Jaya pada minggu (3/2/2019) pagi, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pasca penembakan yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) terhadap Sugeng Efendi (25) di kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Sabtu (2/2) sore kemarin

Olah TKP dipimpin langsung Kapolres Puncak Jaya, AKBP Ary Purwanto, dan Wakapolres Kompol M. Kuswicaksono, serta sejumlah perwira Polres

Kapolres Puncak Jaya AKBP Ary Purwanto, mengatakan, olah TKP dilakukan untuk mengetahui kronologis sebenarnya tentang penembakan tersebut.

"Selain olah TKP, kita juga memeriksa sejumlah saksi yang melihat langsung kejadian," katanya saat di konfirmasi Wartaplus.com, Minggu (3/2) siang.

Dikatakan, dari hasil olah TKP, pihaknya menduga bahwa pelaku penembakan adalah Kelompok Kriminal Bersenjata yang selama ini kerap melakukan teror penembakan di wilayah Puncak Jaya.

" Pemeriksaan saksi masih dilakukan, namun diduga keras yang melakukan aksi penembakan ini dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," ujarnya.

Ia pun menyampaikan bahwa saat ini pihaknya dibantu jajaran TNI setempat terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan.

"Kami dari personel Polres Puncak Jaya, BKO Brimob, Satgas Nemangkawi serta dibackup para personel TNI yang berada di Kabupaten Puncak Jaya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga bernama Sugeng Efendi (25) tewas ditembak Orang Tak Dikenal (OTK) di Kampung Wiyukwi Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu (2/2) sekitar pukul 17.49 WIT.

Sugeng Efendi yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ini ditembak dari jarak dekat saat menjaga kios bersama rekannya Alfan Musofan.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, yang dikonfirmasi Wartaplus.com membenarkan kejadian penembakan tersebut. 

" Dari pengakuan saksi yang juga rekan korban bahwa pada saat kejadian, keduanya sementara menjaga kios. Tiba-tiba terdengar bunyi tembakan sebanyak satu kali. Kemudian korban meminta tolong kepada rekannya (Alfan Musofan) bahwa ia tertembak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal di Kota Jayapura, Sabtu (2/2) malam.

Mengetahui rekannya tertembak, Alfan Musofan kemudian meminta tolong kepada warga untuk membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia gunakan mendapatkan perawatan medis, namun korban tidak tertolong.

" Korban meninggal karena mengalami luka tembak pada bagian leher tembus belakang," ujar Kamal.

Kamal menambahkan, disekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) Polisi menemukan 1 buah selongsong peluru caliber 9 mm. Dan rencananya Polres Puncak Jaya akan melakukan olah TKP pada Minggu pagi.

Saat ini korban masih disemayamkan dan di sholatkan di Masjid Mujahidin Mulia. Rencananya Jenazah akan diterbangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur.*