TNI Bantah Menembak dan Membakar Jenazah Pendeta Germin Nirigi

Danrem 172/PWY Letkol Inf Jonathan Binsar Sianipar saat memberikan keterangan kepada pers di Kota Jayapura/Andy

JAYAPURA – Menanggapi isu penembakan yang diduga dilakukan aparat TNI terhadap Pendeta Germin Nirigi lalu jenazahnya dibakar di samping rumahnya, Danrem 172/PWY Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar melakukan pengecekan langsung ke lokasi di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga.

Dari hasil pengecekan tersebut, pihaknya melakukan penggalian di sekitar rumah Pendeta Germin Nirigi, namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban maupun tulang sisa pembakaran.

“Jadi seperti yang diisukan bahwa  pendeta Nirigi ditembak lalu dibakar, saya sudah kesana dan mengecek langsung isu penembakan itu, bahkan kita sudah gali di sekitar rumah, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya,” kata Danrem 172/PWY Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar kepada pers di Kota Jayapura, Jumat (25/1) siang.

Danrem mengakui bahwa saat dilakukan penggalian, pihaknya menemukan benda yang mirip seperti tulang, hanya saja benda tersebut sangat kecil dibanding ukuran tulang manusia.

“ Memang ada 7 atau 8 benda yang mirip tulang, tapi sangat kecil seperti jari telunjuk. Jadi bisa dipastikan bahwa itu bukan tulang Manusia. Jadi sampai saat ini pendeta Nirigi belum diketahui keberadaannya,” akunya.

“Tapi kalau dilihat langsung ke TKP-nya tidak ada penembakan dan jenazah pun tidak dibakar di samping rumah karena rumahnya tampak sudah lama tidak ditinggali. Kita bisa bedakan mana yang ditinggali dan mana yang tidak, karena rumahnya juga sangat berdebu karena tidak ditinggali orang,” jelasnya.

Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, Danrem menyampaikan bahwa pihaknya masih berupaya untuk bertemu dengan orang yang pertama menyebarkan informasi bahwa pendeta Nirigi ditembak dan dibakar.

“Kita mencoba bertemu dengan orang yang pertama (Mince) menyebarkan berita bahwa pendeta Nirigi meninggal. Kita sudah berupaya dengan mencari yang bersangkutan di Disrik Paro, Wamena, Timika, tapi tidak pernah ditemukan, karena yang bersangkutan sering berindah–pindah,” terangnya.

Ia mencontohkan, waktu pertama aparat masuk kesana ada informasi bahwa aparat membunuh salah satu majelis gereja, namun informasi tersebut tidak benar.

“Padahal saat saya tiba disana bapak yang dibilang meninggal ini yang memberikan ayam putih ke saya. Nah inikan tidak bagus. Isu seperti ini sengaja dihembuskan supaya TNI/Polri tidak ada disana,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kapendam XVII Cenderawasih,  Kolonel Inf Muhammad Aidi mengungkapkan bahwa hingga saat ini keberadaan pendeta Nirigi belum bisa dipastikan apakah masih hidup atau meninggal.

“Tapi yang jelas bahwa jika beliau sudah meninggal dunia itu bukan karena ulah TNI, dan kami bisa memastikan itu. Karena kami juga sudah mengecek seluruh anak buah kita dan masyarakat setempat ternyata tidak ada kontak tembak yang terjadi,” ungkapnya. *