Peningkatan Kualitas Guru Jadi Fokus Dinas Pendidikan Papua 2019

Kepala Dinas Pendidkan Papua, Elias Wonda/Andi Riri

JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Bumi Cenderawasih melalui berbagai program prioritas sesuai visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda mengatakan, dalam rangka peningkatan kualitas guru, selama ini pihaknya telah melakukan berbagai pelatihan terhadap guru maupun kepala sekolah.

Sebab menurutnya, dengan adanya peningkatan kualitas guru tersebut menjadi dasar atau potensi seorang guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. 

"Program pelatihan tersebut sangat memberikan manfaat, dimana sebagian  besar sekolah-sekolah di Papua sudah bisa melakukan ujian sekolah berbasis computer seperti sekolah lain di Indonesia," ungkap Elias Wonda di Jayapura, Jumat (12/1/2019).

“Peningkatan pendidikan di Papua terus mengalami peningkatan, hal itu bisa dilihat dari siswa yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di 29 kabupaten/kota yang mengalami peningkatan,” sambungnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat sejumlah program khusus untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Papua dan Papua Barat. Namun, untuk memajukan pendidikan di Papua harus ada sinergi dengan bidang lain.

Muhadjir menjelaskan, beberapa program khusus ini untuk mewujudkan percepatan pembangunan pendidikan di kedua wilayah tersebut.

Diantaranya berupa sekolah berasrama, pendidikan vokasi dengan materi kearifan lokal, penuntasan kurikulum 2013 sesuai konteks Papua dan Papua Barat, pemberantasan tuna aksara, dan penyediaan guru berkualitas. Program tersebut dibuat dan disesuaikan dengan karakteristik dan kearifan lokal.

“Saya harus tekankan, di Papua dan Papua Barat ini pendidikan tidak bisa berjalan dengan baik tanpa kerja sama dengan sektor lain, khususnya kesehatan. Kita tidak mungkin mencerdaskan anakanak kalau gizinya tidak baik dan tingkat kesehatannya rendah,” katanya.*