Tak Terdaftar, 15 Siswa SMP di Mamberamo Raya Tidak Ikut UN

Ilustrasi anak SMP di Papua/google

JAYAPURA - Sebanyak 15 siswa SMP di Distrik Burmeso, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, tidak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN), karena tak terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di sekolah setempat. 

Ketua Panitia Ujian Nasional Provinsi Papua, Laurens Wantik kepada pers di Jayapura, Selasa (23/4) mengatakan, 15 siswa tersebut merupakan siswa pindahan dari luar kabupaten Mamberamo Raya. Dimana kepindahan mereka tanpa disertai SKHUN dan Ijazah sehingga tak terdaftar di Dapodik sekolah setempat. 

"15 Siswa ini pindah naik kelas, tapi di Dapodik masih terdaftar sebagai siswa di Kelas 2. Jadi solusinya mereka mengikuti Ujian Nasional tahun depan," jelas Laurens. 

Sementara itu, Laurens mengklaim hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP di wilayah Papua berjalan lancar sesuai jadwal. Meskipun ada sejumlah sekolah yang sempat mengalami gangguan internet. 

"Tepat sekitar jam 11.00 WIT tadi ada gangguan internet. Kami sempat berupaya mengalihkan Ujian Nasional ke offline, namun karena cepat teratasi sehingga Ujian Nasional bisa kembali dilaksanakan secara online," bebernya

Dia menambahkan, sejumlah daerah seperti Kabupaten Nduga yang dikategorikan rawan gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) juga sukses menggelar Ujian Nasional. Total ada tujuh SMP di wilayah itu yang menggelar Ujian Nasional. 

"Ada satu SMP yang melaksanakan UN di Kenyam, Ibukota Kabupaten Nduga. Sementara untuk siswa yang mengungsi pasca penyerangan KKB di wilayah itu melaksanakan UN di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Kami memang fokus ke daerah rawan dan Puji Tuhan semua berjalan lancar," tambahnya 

Untuk diketahui, Total sebanyak 675 SMP dengan jumlah peserta 39.156 peserta di wilayah Papua yang mengikuti Ujian Nasional. 245 Sekolah diantaranya melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sedangkan 430 Sekolah lainnya melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil (UNKP).