Pendiri KAPP Harapkan Adanya Rekonsiliasi Penyelesaian Dualisme Kepemimpinan

Salah satu pendiri KAPP, Ferdinand Okoseray/Andi Riri

JAYAPURA, - Salah satu pendiri Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP), Ferdinand Okoseray berharap adanya rekonsiliasi dalam menyelesaikan polemik kepemimpinan yang terjadi di tubuh KAPP. Oleh karena itu, dia meminta Gubernur Lukas Enembe selaku Dewan Pembina KAPP dapat memfasilitasi upaya penyelesaian di tubuh organisasi yang didirikannya tersebut.

Kisruh KAPP yang dipicu persoalan anggaran dibawah kepemimpinan Merry Yoweni menjadi alasan digelarnya Konferensi Luar Biasa (KLB) oleh tim tujuh. Dimana dari konferensi yang dinisiasi oleh Benyamin Gurik dan kawan kawan tersebut telah memilih Ketua Umum baru, Musa Haluk.
 
Polemik ini juga mendapat respon dari Gubernur Papua, Lukas Enembe
 
“Kita sambut baik respon Gubernur Papua terhadap polemik di organisasi KAPP. Makanya kami segera dorong Gubernur agar bisa mengumpulkan kedua kubu yang bertikai untuk kemudian menyelesaikan permasalahan ini," ujar Ferdinand kepada pers di Jayapura, Rabu (19/12).
 
“Kami pun sebagai pendiri siap untuk membantu memfasilitasi pertemuan antara kedua pihak yang berseberangan, supaya bisa segera diselesaikan,” sambungnya.
 
Menurut Ferdinand, perdebatan dan saling tuding soal uang, diharapkan segera dikesampingkan oleh pihak yang menggelar KLB. Sebab yang perlu dilakukan saat ini adalah, semua pihak wajib mengakui Merry Yoweni sebagi Ketua KAPP yang sah sesuai SK Gubernur. Merry dipilih sesuai mekanisme dan AD/ART
 
Kubu Bersatu
 
Meskipun begitu, Ferdinand menilai pemimpin yang terpilih dari hasil KLB itu pun tak bisa dikesampingkan, meski terpilih dari sebuah proses yang tidak sah. Karena selain tak memenuhi quorum, pelaksanaan KLB diduga tak diikuti para ketua maupun anggota KAPP yang sah. Serta kejelasan SK panitia pelaksana KLB, diterbitkan oleh siapa?
 
“Yang pasti saya harap semua kubu bisa segera bersatu. Lalu menyelesaikan semua polemik itu dalam Rapat Pimpinan Khusus (Rapimsus) KAPP yang rencananya digelar April 2019 mendatang. Nanti apakah dalam Rapimsus itu harus melakukan konferensi luar biasa untuk memilih ketua baru, itu urusan belakangan. Tapi untuk saat ini kita semua harus seirama dan terus mendukung Merry Yowenni sebagai ketua yang sah,” katanya.
 
Di kesempatan itu Ferdinand membeberkan asal mula berdirinya KAPP. Kata dia, KAPP telah berdiri selama lebih dari satu dekade.
 
"Masa itu pengusaha asli Papua sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Itu masuk harus dengan kekerasan. Kehadiran KAPP merangkul semua asosiasi lokal entah nelayan, pengusaha atau kontraktor. Kalau ditanya hasilnya sampai saat ini, saya bisa katakan semua masih dalam proses," bebernya.

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe berharap agar pimpinan KAPP dihasilkan dari proses dan mekanisme organisasi yang sah dan sesuai AD/ART.

"Saya harap siapapun yang hendak pimpin KAPP harus sesuai dengan mekanisme yang berlaku dalam organisasi. Harus sesuai AD/ART jangan diluar itu. Saya sudah sampaikan hal ini kepada orang-orang yang melakukan KLB seusai menemui saya di Bandara Sentani Jayapura," katanya

Diketahui, kepemimpinan Merry Yoweni sebagai Ketua KAPP, tercoreng akibat proses KLB yang menghasilkan Musa Haluk sebagai pemimpin tandingan.

Merry Yoweni menganggap KLB yang diselenggarakan cacat hukum sebab tidak memenuhi quorum. Dimana AD/ART organisasi mewajibkan KLB dihadiri 50 persen plus satu dari 42 ketua kabupaten/kota yang terdaftar.