Pemprov Papua Gelar Seminar Hasil Penelitian Komoditas Unggulan

Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Elysa Auri membuka kegiatan Seminar Hasil Penelitian Balitbangda Papua 2018 di Jayapura, Rabu (14/11)/Andi Riri

JAYAPURA,- Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) menggelar seminar hasil-hasil penelitian tentang hasil Inovasi dan pengembangan produk komoditas unggulan di Papua.

Seminar yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Jayapura, Rabu (14/11) menghadirkan narasumber diantaranya Direktur Balitbang Kemendagri, Dodi Riyadmadji, M. Si,    Prof. Hariyadi Kartodiharjo, MS dan Prof. Balthasar Kambuaya, MBA.

Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP.MH dalam sambutannya yang disampaikan Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Ellysa Auri mengatakan, Papua memiliki komoditas unggulan seperti Sagu, Kopi, Buah Merah, coklat dan ikan, namun belum mampu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

Melalui seminar ini, diharapkan dapat diketahui penyebabnya dan apa solusinya, sehingga kedepan pengelolaan komoditas unggulan ini dapat diperbaiki dengan inovasi-inovasi teknologi agar menjadi sumber pendapatan bagi sebagian besar masyarakat Papua.

Gubernur mengatakan, pada  2020 mendatang Papua akan menjadi tuan rumah PON XX

"Sehingga mari kita tunjukan bahwa komoditas unggulan yang kita miliki dapat menjadi sumber pangan dan enegeri yang mampu meningkatkan kekuatan bagi atlet," ajak Gubernur.

“PON di Papua ini momen untuk peningkatan pengelolaan sumber daya pertanian khususnya komoditas unggulan di tanah Papua,” sambungnya.

Sambut Baik

Gubernur juga menyambut baik kegiatan seminar ini sebagai wujud pertanggungjawaban ilmiah terhadap kegiatan penelitian yang telah dilakukan.

“Saya menyambut baik kegiatan ini karena fokus penelitian dan pengembangan yang dipilih, bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Asli Papua yang sejalan dengan visi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera yang berkeadilan,” ujarnya.

Papua mempunyai sumber daya alam hutan luas, yang sering disebut sebagai paru-paru dunia.

"Karena itu, saya mempunyai keinginan kuat untuk menyelenggarakan PON XX di Papua karena udaranya masih bersih dan sehat. Saya berharap seminar ini juga dapat memberikan solusi bagaimana sebaiknya masyarakat kita yang hidup di hutan mendapat manfaat dari sumber daya alam hutan ini," harapnya. Bagaimana mereka yang tinggal di hutan dapat menikmati hasil pembangunan bidang kehutanan. Jangan hanya pengusaha-pengusaha bermodal besar saja yang menikmati hasil hutan kita, tetapi masyarakatpun harus ikut menikmati.

Demikian juga, kandungan mineral tanah yang dimiliki, tetapi mengapa tambang yang banyak di Papua tidak memberikan manfaat bagi masyarakat yang hidup disekitarnya? Pertanyaan ini juga perlu dijawab melalui seminar ini, agar sumber daya tambang yang ada dapat dikelola dengan baik. 

"Perlu dibangun kolaborasi antara pengusaha dan masyarakat setempat, agar masyarakat ikut mendapat manfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya,"katanya.

“harapan saya hasil penelitian ini benar-benar diimplementasikan sehingga peranan komoditas unggulan, sumber daya hutan dan tambang benar-benar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, serta mensukseskan PON XX tahun 2020,”harapnya lagi.