Lima Ton Bantuan dari Kabupaten Jayapura Dikirim Ke Palu

Tampak sejumlah petugas sementara menaikan bantuan untuk korban bencana Sulteng ke pesawat/Andy

SENTANI,– Sebanyak lima ton bantuan yang terkumpul dari masyarakat Kabupaten Jayapura di kirim ke Palu, Jumat (19/10) pagi.

Proses pengiriman diawali dengan penyerahan secara simbolis dari Wakil Bupati Kabupaten Jayapura, Giri Wijayantoro, kepada Komandan Lanud Silas Papare, Marsekal Pertama TNI Tri Bowo Budi Santoso di Base Ops Lanud Silas Papare.

Kepada pers, Wakil Bupati Kabupaten Jayapura, Giri Wijayantoro, menjelaskan bahwa bantuan yang dikirim merupakan sumbangan dari masyarakat Kabupaten Jayapura kurang lebih dua minggu terakhir.

“Bantuan ini dikumpulkan dari masyarakat kita di Kabupaten Jayapura. Ini adalah bentuk kepedulian dan empati kita terhadap saudara-saudara kita yang mengalami bencana. Semoga bantuan yang dikirim bisa bermanfaat bagi para korban bencana di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Giri mengungkapkan bahwa bantuan yang dikirim berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan. “Ini semua terkumpul dari masyarakat, dan jumlah yang dikirim hari ini lima ton,” katanya.

Sementara itu, Komandan Lanud Silas Papare, Marsekal Pertama TNI Tri Bowo Budi Santoso, mengatakan, barang yang berada di Base Ops Lanud Silas Papare saat ini mencapai sembilan ton lebih, namun yang bisa diangkut kali ini hanya 5 ton.

“Sebenarnya pesawat ini bisa membawa 13,5 ton, hanya saja daerah lain seperti Timika dan Merauke punya bantuan yang sama maka kita harus berbagi. Dan untuk saat ini Jayapura hanya bisa mengirim lima ton bantuan, itu pun kita seleksi yang menjadi kebutuhan utama,” jelasnya.

“Lima ton ini terdiri dari makanan, pakaian dan obat-obatan yang disumbangkan masyarakat dan pemerintah kabupaten Jayapura,” tambahnya.

Sementara untuk bantuan yang masih tersisa kata Danlanud, pihaknya akan menupayakan agar bantuan yang telah terkumpul bisa tiba di Sulteng.

“Selama masih ada persediaan bantuan, kita akan sampaikan ke komando atas dan kita akan menunggu waktu untuk penjemputan bantuan. Yang tersisa disini kurang lebih 4 ton lebih,” tandasnya. *